Berita  

Penyelundupan 244 Ekor Satwa Liar dan Langka dari Sorong Berhasil Digagalkan

Karantina Pertanian Sorong dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat berhasil menggagalkan penyelundupan 244 ekor satwa liar dan langka, Kamis (5/4)

Karantina Pertanian Sorong dan
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat berhasil menggagalkan penyelundupan 244 ekor satwa liar dan langka, Kamis (5/4).

244 ekor satwa liar dan langka tersebut hendak diselundupkan dengan menggunakan kapal KM Ciremai dari Sorong tujuan Jakarta.

Kepala Kantor Karantina Pertanian Sorong I Wayan Kertanegara mengatakan, pihaknya mendapat informasi terkait kecurigaan adanya penyelundupan satwa dari Intelijen Karantina Pertanian Sorong.

Petugas BBKSDA bersama dengan pejabat Karantina Pertanian Sorong yang sedang melakukan pengawasan, kemudian memeriksa barang yang dibawa oleh tenaga kerja bongkar muat (TKBM) dan pelaku penyelundupan yang dicurigai.

“Petugas BBKSDA bersama dengan pejabat Karantina Pertanian Sorong yang sedang melakukan pengawasan, berhasil menemukan 244 ekor satwa hidup berupa reptil yang hendak diselundupkan dengan menggunakan KM Ciremai,” ungkapnya, Sabtu (8/4).

Dibeberkan Wayan, 244 satwa yang berhasil diamankan terdiri dari jenis satwa yang dilindungi dan tidak dilindungi. Yaitu satwa yang dilindungi sebanyak 108 ekor, terdiri dari 42 ekor ular sanca hijau (Morelia Viridis), 50 ekor biawak hijau (Varanus Prasinus) dan 16 ekor biawak maluku (Varanus Indicus).

“Sedangkan jumlah satwa yang tidak dilindungi sebanyak 136 ekor. Terdiri dari satu ekor ular sanca irian (Apodora Papuana), satu ekor ular sanca permata (Morelia Amethistina), 56 ekor ular boa pohon (Candoia Carinata), 17 ekor ular sanca bibir putih (Leiopython Albertisi), empat ekor biawak ekor biru (Varanus Doreanus), 56 ekor biawak pohon tutul biru (Varanus Macraei) dan 1 ekor biawak bunga tanjung (Varanus Salvadori). Seluruh satwa yang tidak dilindungi masuk dalam Appendiks II CITES,” rincinya.

Satwa yang berhasil diamankan, sambungnya, kemudian dibawa oleh BBKSDA Papua Barat untuk diidentifikasi lebih lanjut.

“Keberhasilan ini berkat sinergi yang terjalin antara Karantina Pertanian Sorong dan BBKSDA Papua Barat. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan dapat melindungi satwa dan menjaga kelestarian ekosistem,” harap I Wayan.

Writer: IriantiEditor: Irianti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *