Rakerda I KONI Papua Barat Daya, Musa’ad: Tingkatkan Konsolidasi dan Koordinasi

Ketua KONI Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad mengatakan, KONI sebagai salah satu entitas dan institusi olahraga mengemban tanggung jawab yang berat dan tidak mudah

Ketua KONI Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad mengatakan, KONI sebagai salah satu entitas dan institusi olahraga mengemban tanggung jawab yang berat dan tidak mudah.

Dikatakannya, ada beberapa hal penting yang harus disiapkan oleh pengurus KONI Papua Barat Daya. Yaitu menyiapkan sumber daya manusia olahraga, artinya mempersiapkan atlet-atlet yang akan bertanding dalam berbagai event.

“Kita juga diminta untuk harus mempersiapkan kelembagaannya, dimana di dalam kelembagaan itu termasuk dalam hal pengembangan industri olahraga,” ungkapnya saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I KONI Papua Barat Daya, yang berlangsung di Vega Hotel Sorong, Kamis (11/5).

Selain itu, kata Musa’ad, KONI juga bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya harus menyiapkan sarana dan prasarana olahraga.

“Tidak mungkin kita mau bertanding kalau sarana prasarana olahraga tidak ada. Kita juga harus menyiapkan kebijakan dan membantu pemerintah melahirkan kebijakan-kebijakan keolahragaan,” ujarnya.

Untuk anggaran buat KONI, sambungnya, sumbernya tidak hanya dari pemerintah. KONI juga tidak bisa bekerja sendiri dalam memajukan olahraga di Papua Barat Daya.

“KONI tidak bisa dan tidak mungkin kerja sendiri dalam memajukan olahraga di Papua Barat Daya. KONI juga punya keterbatasan, karena itu kami butuh kolaborasi dan kerjasama dengan berbagai pihak. Untuk melahirkan atlet-atlet berprestasi, maka kita harus berkolaborasi dengan semua pihak dan tidak bisa jalan sendiri-sendiri,” tegasnya.

Oleh karena itu, melalui momentum Rakerda I, Muhammad Musa’ad mengajak seluruh pengurus KONI Papua Barat Daya untuk mulai membuka spektrum wawasan guna melihat sesuatu itu dengan cara visioner atau semakin jauh kedepan dan jangan melihat hal-hal sesaat atau yang sempit.

“Intinya kita harus petakan dulu potensi yang kita miliki dan apa yang menjadi target kita. Setelah itu pasti akan ada strategi yang akan kita lakukan,” bebernya.

Meskipun merupakan provinsi termuda di Indonesia, namun Provinsi Papua Barat Daya tidak boleh menjadi juru kunci.

“Kita harus fokus membina cabor-cabor yang menjadi unggulan di Provinsi Papua Barat Daya. Kita juga sudah di warning sama KONI Pusat, agar PON kali ini diprioritaskan event perorangan. Oleh karena itu, kita akan menyiapkan sport center di Kabupaten Sorong,” tandasnya.

Ketua KONI Papua Barat Daya berpesan, agar pengurusnya dapat bekerja dengan terstruktur dan butuh kecepatan biar bisa menang dalam berbagai event olahraga.

Sementara itu, Ketua panitia Rakerda Yakob Kareth menambahkan, Rakerda I KONI PBD sebagai langkah awal rekrutmen atlet maupun pelatih untuk menghadapi PON Aceh dan Sumatera tahun 2024 sekaligus sebagai motivator penggerak kegairahan masyarakat untuk berolahraga, guna mencapai tingkat kebugaran masyarakat yang lebih baik.

Adapun peserta Rakerda adalah pengurus KONI Papua Barat Daya 50 orang, perwakilan KONI di kabupaten dan kota 12 orang, perwakilan pengurus cabang olahraga 44 orang, panitia pelaksana 40 orang, stakeholder 10 orang kemudian pemateri dua orang, dengan total seluruhnya 158 orang.

Writer: IriantiEditor: Irianti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *