Ketua Fopera Papua Barat Daya Amus Yanto Ijie mengatakan, siapapun Presiden yang terpilih nanti, harus memprioritaskan untuk membangun tanah Papua dan mensejahterakan masyarakat.
“Siapapun yang terpilih sebagai presiden, harus memprioritaskan bangun tanah Papua,” ungkapnya kepada Balleonews.com, Rabu (29/11/2023).
Menurut Ketua Fopera, Papua memiliki keistimewaan tersendiri yang diatur dalam Undang-undang otonomi khusus (Otsus). Oleh karena itu, siapapun Kepala Negara wajib memperhatikan dan melaksanakan hal tersebut.
Pemerintah, sambungnya, punya kewajiban mengalokasikan dana 2,25 persen dari total Dana Alokasi Umum (DAU) kepada daerah otonomi khusus Papua. Termasuk penyimpanan dana infrastruktur Papua juga didukung kebijakan-kebijakan afirmasi yang diatur dalam Otsus.
Lanjutnya, Papua sudah 22 tahun diberikan Otsus dan akan berakhir pada 2041. Otsus sendiri punya perjalanan panjang, sehingga menjadi perhatian dunia dan pemerintah Indonesia.
“Siapapun Presiden itu kami tetap dukung intinya dia menjalani Otsus dengan baik demi kesejahteraan masyarakat Papua,” katanya.
Selain itu kata Yanto, menghadapi pemilihan umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden 2024, masyarakat adat Papua harus memposisikan diri netral.
“Kami Fopera juga menyarankan kepada masyarakat adat Papua tidak usah terpancing dan terprovokasi dengan penggiringan opini, oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan masyarakat adat,” ujarnya.
Kata Yanto, saat ini masyarakat adat Papua menjadi objek kepentingan politik orang tertentu.
“Masyarakat adat Papua harus memilih pemimpin bangsa dengan hati nurani dan jangan ada yang golput. Kita tetap ciptakan Pemilu damai, jadilah pemilih berkualitas,” tandas tokoh intelektual muda asal Maybrat.
Oleh karena itu, Ketua Fopera PBD berharap masyarakat adat Papua bersikap netral dan memberikan dukungan Pemilu damai, tidak perlu euforia dan fanatik mendukung salah satu calon Presiden.
