Berita  

Juli 2024, Papua Barat Inflasi m-to-m 0,13 Persen dan Papua Barat Daya 0,25 Persen

Bulan Juli 2024, Provinsi Papua Barat mengalami inflasi m-to-m sebesar 0,13 persen dan inflasi y-on-y sebesar 2,83 persen. Sementara Provinsi Papua Barat Daya mengalami inflasi m-to-m sebesar 0,25 persen dan inflasi y-on-y sebesar 1,77 persen.

Dimana Provinsi Papua Barat, 1 kota IHK mengalami inflasi yakni Manokwari. Sedangkan di Provinsi Papua Barat Daya dari 3 kota IHK yakni Kota Sorong (0,26 persen), Kabupaten Sorong (0,09 persen) dan Kabupaten Sorong Selatan (0,59 persen), semuanya mengalami inflasi.

Kepala BPS Provinsi Papua Barat Merry mengatakan, bulan Juli 2024 Provinsi Papua Barat mengalami inflasi dan ini berbanding terbalik dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan lebih rendah dibandingkan bulan yang sama ditahun sebelumnya.

“Tingkat inflasi bulan Juli 2024 Provinsi Papua Barat Daya lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya,” ungkap Kepala BPS Papua Barat dalam rilis inflasi bulan Juli 2024, di Kantor BPS Kota Sorong, Kamis (1/8/2024).

Merry membeberkan, inflasi di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran. Ada 5 komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi dan deflasi.

Dirincikan Merry, penyumbang utama inflasi Juli 2024 secara m-to-m di Provinsi Papua Barat adalah kelompok transportasi dengan andil 0,08 persen. Sementara komoditas penyumbang utama inflasi yaitu Ikan Cakalang 0,44 persen, Cabai Rawit 0,14 persen dan Sigaret Kretek Mesin 0,08 persen.

Demikian juga penyumbang utama inflasi Juli 2024 secara m-to-m di Provinsi Papua Barat Daya adalah kelompok transportasi dengan andil 0,15 persen, sedangkan komoditas penyumbang utama inflasi yaitu Cabai Rawit 0,21 persen, Tarif Angkutan Udara 0,15 persen dan Ikan Layang/Mumar 0,09 persen.

“Penyumbang utama inflasi Juli 2024 secara y-on-y di Provinsi Papua Barat adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 1,82 persen, sedangkan komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini yaitu beras 0,66 persen, ikan cakalang 0,49 persen dan ikan tuna 0,30 persen,” ujarnya.

Sementara itu, tambah Merry, penyumbang utama inflasi Juli 2024 secara y-on-y di Provinsi Papua Barat Daya adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 1,31 persen, sedangkan komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini yaitu Beras 0,63 persen, Cabai Rawit 0,25 persen dan Sawi Hijau 0,20 persen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *