Bakal Calon (Balon) Gubernur Papua Barat Daya Joppye Onesimus Wayangkau memberikan bantuan kepada korban kebakaran akibat selang gas yang mengalami kebocoran di Jalan RA Kartini, Kelurahan Rufei, Kota Sorong, Rabu (29/5/2024).
Bantuan berupa uang tunai, diserahkan oleh Lindert Rouw yang merupakan Ketua Tim Pemenangan Joppye Onesimus Wayangkau kepada korban.
“Bantuan ini dari bapak Joppye Onesimus Wayangkau, semoga ini bisa membantu meringankan beban keluarga,” ungkapnya.
Menurut Limdert, pemberian bantuan ini sebagai ungkapan kepedulian antar sesama keluarga, tetangga dan masyarakat.
“Sedikit bantuan uang yang diberikan, mudah-mudahan bisa membantu korban yang saat ini masih sedang dirawat di rumah sakit. Bapak Wayangkau juga sampaikan duka mendalam kepada korban yang telah meninggal dunia,” imbuhnya.
Sementara itu, korban bernama Atta menyampaikan banyak terima kasih kepada Joppye Onesimus Wayangkau atas bantuan yang telah diberikan.
Niat tulus dari pensiunan Jenderal TNI bintang tiga ini sangat membantu keluarga yang sedang menghadapi musibah ini.
“Kami ucapkan banyak terima kasih, semoga Tuhan membalas budi baik bapak Joppye Onesimus Wayangkau,” bebernya.
Untuk diketahui, tragedi kebakaran di rumah kontrakan yang berada di Jalan RA Kartini, Kompleks Posyandu, Kelurahan Rufei, Kota Sorong, Papua Barat Daya pada Rabu (29/5) malam sekitar pukul 20.00 WIT malam merenggut total 8 korban jiwa.
Rumah tersebut dihuni keluarga Abdul Majid (53), warga asal Sulawesi Selatan (Sulsel).
Saat kejadian, ada sembilan orang yang berada di dalam rumah selain Abdul Majid, yaitu Nurhayati (50) (istri), Hj Rohani (56) (besan) dan Wahidah (30) (anak).
Adapun lima lainnya merupakan anak-anak, terdiri dari empat cucu Abdul Majid, antara lain Hipbang (7), Aulia (5), Jarlani (4), dan Rafan (3), serta Farhan (8) yang merupakan keponakan.
Kapolres Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto menjelaskan, kronologis kejadian berawal dari Abdul Majid yang tengah memperbaiki selang kompor gas ukuran lima 5 kilogram (kg).
“Saat perbaiki selang tiba-tiba ada api yang langsung besar lalu melahap perabotan rumah tangga serta korban. Memang para korban sedang berkumpul dan makan bersama di dalam rumah,” ujarnya, Senin (3/6/2024).
“Kondisi rumah yang pendek dan sempit, sehingga api menyambar para korban saat gas menyemburkan api,” ucap Happy.
Warga yang melihat kejadian tersebut segera memberikan pertolongan serta memadamkan api.
Abdul Majid sekeluarga selanjutnya dilarikan ke RS Maleo, Kampung Baru guna mendapat perawatan lebih lanjut.
Lantaran kondisi lukanya cukup parah, para korban yang kemudian dirujuk ke RSUD JP Wanane, Kilometer 22, Aimas, Kabupaten Sorong.
Setelah sempat mendapat perawatan, bocah Rafan menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (30/5/2024) pagi, menyusul kemudian Hj Rohani pada siang harinya.
Pada hari berikutnya, Jumat (31/5/2024), ada tiga korban yang meninggal dunia, yaitu Nurhayati dan Wahidah saat waktu subuh kemudian sorenya Aulia.
Korban meninggal dunia bertambah lagi atas nama Hipbang pada Sabtu (1/6/2024) sore. Nyawa Abdul Majid pada akhirnya tidak terselamatkan setelah empat hari menjalani perawatan intensif.
Ia menjadi korban terakhir atau kedelapan yang berpulang ke hadapan Sang Khalik pada Minggu (2/6/2024) sore.
Satu-satunya korban selamat dalam peristiwa tragis ini adalah Farhan (8) yang mengalami luka bakar di kaki.
Mengenai meninggalnya para korban, Kapolresta Sorong Kota masih mendalami lebih lanjut apakah murni karena luka bakar atau ada faktor lainnya.
“Kami sudah dapat hasil sementara (olah tempat kejadian perkara/TKP, red) yang semuanya menjurus pada musibah, kalau kesengajaan tidak ada,” ujar Happy.
Ia menyebut, setelah olah TKP, Tim INAFIS mengamankan barang bukti (BB) berupa kompor, tabung gas hingga selang. (*)