Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Barat Daya menargetkan 91.043 anak di Provinsi Papua Barat Daya mendapat vaksin polio.
Penegasan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Barat Daya Naomi Netty Howay dalam Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio se-Kabupaten/Kota Provinsi Papua Barat Daya, yang berlangsung di SD Negeri 40, Kelurahan Suprauw, Distrik Maladum Mes, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Senin (27/5/2024).
Dikatakan Naomi, pencanangan PIN Polio dilakukan serentak di seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Papua Barat Daya.
“Provinsi Papua Barat Daya target 91.043 anak mendapat vaksin polio. Kami berharap dari angka yang sudah kita targetkan, bisa tercapai sembilan puluh lima persen,” ungkap Naomi kepada awak media.
Untuk dapat mencapai target tersebut, kata Naomi, ada strategi-strategi yang akan dilakukan.
“Nanti tanggal pada tanggal tiga puluh satu mei kami akan evaluasi untuk kabupaten dan kota, sudah berapa sasaran dari target itu yang sudah dikerjakan. Kita juga akan evaluasi terkait kendala yang dihadapi dimana, untuk kita kejar sebelum melakukan pemberian vaksin dari rumah ke rumah,” ujarnya.
Menurut Naomi, memang kasus Polio belum terjadi di Provinsi Papua Barat Daya. Akan tetapi, sebagai provinsi yang terbuka untuk semua dan merupakan daerah transit, sehingga harus dicegah lebih awal.
Oleh karena itu, Kadis Kesehatan P2KB Provinsi Papua Barat Daya mengimbau kepada semua lintas sektor yang terlibat supaya bisa bekerja sama, untuk bersama-sama menggerakkan anak-anak umur 0 sampai 7 tahun agar mendapatkan vaksin polio di tempat-tempat yang sudah tersedia. Misalnya di posyandu, puskesmas dan rumah sakit.
“Kami juga berharap PKK sebagai ujung tombak bisa berpartisipasi membantu mensukseskan pemberian vaksin polio kepada anak-anak,” tegasnya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad yang diwakili Asisten 3 Bidang Administrasi dan Kesejahteraan Provinsi Papua Barat Daya Atika Rafika menyatakan, kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen bersama dalam memberantas polio.
“Ini merupakan sebuah upaya yang tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat,” bebernya.
Imunisasi polio, sambung Atika, merupakan upaya untuk melindungi anak dari penyakit polio. Yang mana penyakit ini menyerang titik saraf yang menyebabkan kelumpuhan, serta sangat menular dan menyerang anak-anak dibawah usia 15 tahun.
“Di momen pencanangan pekan imunisasi nasional yang kita laksanakan hari ini, saya berharap capaian imunisasi di provinsi papua barat daya dapat semakin meningkat serta pelaksanaan sub pin polio dapat sukses dengan capaian seratus persen,” pungkasnya.