Tokoh Intelektual Muda Moi Robby Paa mengatakan, masalah sampah selama ini menjadi momok tersendiri bagi Kota Sorong yang saat ini menjadi ibukota Provinsi Papua Barat Daya.
Oleh karena itu, untuk dapat menyelesaikan persoalan sampah, bukan saja menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah (Pemda) semata. Tapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk masyarakat.
“Masalah sampah yang ada di kota sorong bukan merupakan masalah baru, tapi masalah yang sudah ada dari dulu sampai sekarang. Akibat dari masyarakat membuang sampah sembarangan, maka kota sorong sering kebanjiran ketika hujan,” ungkap Tokoh Intelektual Muda Moi kepada BalleoNews, Sabtu (25/5/2024).
Menurut Robby, sejak dulu kewenangan untuk mengurus sampah itu merupakan tanggung jawab dari Dinas Kebersihan sebagai OPD teknis. Dimana kepala daerah dalam hal ini baik Gubernur, Bupati maupun Walikota sudah melimpahkan kewenangan kepada Dinas Kebersihan selaku OPD teknis, untuk mengurus masalah sampah.
“Oleh sebab itu khusus masalah sampah di kota sorong, kita masyarakat jangan hanya bisa menyalahkan Pj Walikota Sorong saja. Apalagi Pj Walikota itu bukan kepala daerah definitif, dimana kapasitasnya masih melaksanakan amanat dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Lanjut Tokoh Intelektual Muda Moi, yang sekarang harus dilakukan yaitu membantu Pemerintah Kota Sorong untuk mencari solusi mengatasi masalah sampah yang selama ini menjadi boomerang bagi masyarakat di Kota Sorong.
“Kita jangan hanya tahu saling menyalahkan, tapi bagaimana sama-sama membantu pemerintah daerah mencari solusi untuk mengatasi masalah sampah ini. Jangan cuma karena ada kepentingan politik, maka itu dijadikan alat untuk menjatuhkan salah satu kandidat dan sebagainya,” tegasnya.
Sekarang yang jadi persoalan, katanya, mengapa Dinas Kebersihan selaku OPD teknis yang mengurus masalah sampah tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Dinas kebersihan itu punya wewenang untuk melakukan pembersihan di kota sorong. Kenapa sampai dinas tersebut tidak jalan, itu yang harus dicaritahu. Apakah ada anggaran atau tidak, karena anggaran untuk menangani sampah di kota sorong diturunkan melalui dinas kebersihan,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, Tokoh Intelektual Muda Moi mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Sorong untuk ikut membantu Pemerintah menjaga kebersihan di Kota Sorong.
“Masyarakat jangan hanya bisa menyalahkan saja, tapi juga harus bisa ikut membantu menjaga kebersihan di kota sorong dengan tidak membuang sampah sembarangan. Mari kita membaur satu sama yang lain dan sama-sama menjaga kebersihan,” harapnya.
Tokoh Intelektual Muda Moi ini juga menyoroti terkait Pj Walikota Sorong Septinus Lobat yang akan ikut bertarung dalam pemilihan Walikota Sorong.
Kata Robby, menjadi kandidat bakal calon walikota sorong itu merupakan hal yang biasa saja dan menjadi hak siapapun yang ingin maju mencalonkan diri.
“Bagi saya kalau Pj Walikota Sorong bapak Septinus Lobat mau mencalonkan diri sebagai walikota sorong, itu merupakan hal yang biasa dan tidak perlu dipersoalkan,” bebernya.
Sebagai Tokoh Intelektual Muda Moi, dirinya tentu sangat mendukung siapapun yang mau maju mencalonkan diri sebagai walikota sorong termasuk Pj Walikota Sorong Septinus Lobat.
“Siapapun yang mau maju sebagai walikota sorong silahkan saja, kita sebagai masyarakat harus mendukung. Tapi ingat, jangan hanya karena ada kepengingan politik kita menjatuhkan orang lain. Kita tidak boleh saling menjatuhkan, kita kembalikan kepada masyarakat yang menilai,” tambahnya.
Ditambahkannya, masyarakat yang tinggal di Kota Sorong harus bisa saling bergandengan tangan membangun Kota Sorong lebih maju lagi. Masyarakat juga harus mendukung kebijakan dan program pemerintah, misalnya menjaga kebersihan.
“Kita harus tidak saling menyalahkan satu sama yang lain, kita harus sama-sama membangun kota sorong. Sehingga kota sorong yang kita inginkan yakni menjadi kota bersama bisa tercipta,” pungkasnya.