Berita  

Rumah Ketua Bawaslu Kota Sorong Dirusak OTK

Rumah Ketua Bawaslu Kota Sorong Julce Ivone Sahureka yang beralamat di Jalan Inggray, Kelurahan Klamana, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong, Papua Barat Daya, dirusak sekelompok orang tak dikenal (OTK), Sabtu malam (18/5/2024).

Pengrusakan tersebut diduga dilakukan oleh massa pendukung dari salah satu calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kota Sorong, yang tidak terima atas putusan KPU Kota Sorong.

Ketua Bawaslu Kota Sorong Julce Ivone Sahureka mengatakan, dirinya merasa sangat syok, kaget dan tidak terima terkait dengan insiden pengrusakan yang dilakukan oleh sekelompok OTK di rumahnya sekitar pukul 18.30 WIT, Sabtu malam (18/5/2024).

“Pada saat itu saya mau pergi ke kantor, karena ada agenda atau rapat terkait perekrutan panwascam. Tapi karena situasi hujan dan sambil menunggu jemputan, tiba-tiba saya ditelpon suami untuk segera bawa keluar keluarga, karena masa sudah menyerang rumah mertua saya yang ada di malanu,” cerita Ketua Bawaslu Kota Sorong kepada awak media, Minggu (19/5/2024).

Dikatakan Julce, saat itu yang ada didalam rumahnya yaitu ibu, anak dan saudaranya. Mengetahui rumah mertuanya sudah diserang sekelompok orang, Julce mengaku langsung membawa pergi ibu dan anaknya.

“Kami pas keluar, rombongan itu masuk. Menurut keterangan tetangga saya, ada dua mobil dan motor-motor. Dari video yang dikirim kepada saya, mereka memfitnah saya dan bahkan merusak barang-barang yang ada didepan rumah saya,” ujarnya.

Dari video yang dikirim tetangganya, kata Julce, dirinya melihat motif penyerangannya tidak jelas. Dimana dirinya dimaki-maki dan difitnah secara person sebagai pimpinan Bawaslu.

“Kalau misalnya tujuannya ke lembaga, harusnya serangnya ke kantor dan bukan dirumah saya. Karena pimpinan bawaslu ada tiga, tapi kenapa yang diserang justru rumah mertua dan rumah saya. Disini saya melihat ada keanehan,” imbuhnya.

Diakui Julce, sekelompok OTK merusak semua barang-barang yang ada didepan rumahnya.

“Memang saat kami keluar rumah, suami sempat menelpon anggota polisi untuk datang mengamankan rumah. Karena dikhawatirkan massa akan melakukan tindakan lebih anarkis,” bebernya.

Menurut Ketua Bawaslu Kota Sorong, dalam video yang diterimanya, sekelompok orang tersebut menuduh dan memfitnah dirinya karena menyebabkan terjadinya pergeseran suara dari caleg DPRD Kota Sorong dari Partai Demokrat Yoseph Kocu.

“Sampai sekarang saya masih bingung, sebenarnya motifnya apa sampai orang-orang itu datang ke rumah saya dan melakukan pengrusakan serta pengancaman terhadap saya,” tegasnya.

Menurut Julce, pengrusakan dirumahnya serta pengancaman dan intimidasi yang dilakukan sekelompok orang yang diduga merupakan massa pendukung dari salah satu caleg DPRD Kota Sorong kepada dirinya adalah salah alamat dan salah sasaran.

“Saya adalah Ketua Bawaslu Kota Sorong, tugas kami adalah melakukan pengawasan terhadap tahapan pemilihan legislatif maupun pemilihan kepala daerah. Bawaslu tidak tahu menahu mengenai pergeseran suara caleg dan siapa yang melakukannya, kami tidak tahu sampai disitu,” ujarnya.

Ketua Bawaslu Kota Sorong juga menyatakan, dirinya mengetahui sekelompok orang yang melakukan pengrusakan dirumahnya adalah masaa pendukung dari salah satu caleg berdasarkan video yang dikirim kepada dirinya.

“Saya dikirim video, dalam video itu ada disebutkan nama caleg Yoseph Kocu. Saya merasa bahwa semacam ada tendensi khusus kepada lembaga dan karena saya Ketua Bawaslu, sehingga penyerangannya ke saya. Yang saya kurang paham, kenapa penyerangannya ke saya. Padahal di bawaslu ada tiga orang unsur pimpinan,” imbuhnya.

Lanjut Julce, selama proses tahapan pemilihan legislatif, Bawaslu Kota Sorong tidak pernah didatangi oleh demonstran, massa pendukung atau yang mengatasnamakan aliansi masyarakat adat terkait dengan pergerakan suara dari salah satu caleg.

Tidak hanya itu, kata Julce, selama proses tahapan pemilihan legislatif juga tidak ada kesalahan yang dibuat oleh Bawaslu Kota Sorong.

“Makanya saya heran kenapa mereka tidak datang ke kantor, tapi malah menyerang saya dirumah,” ucap Julce.

Diakuinya, dua hari lalu pihaknya diundang oleh Bawaslu Provinsi Papua Barat Daya, untuk memberikan keterangan terkait dengan kasus daripada caleg Yoseph Kocu yang merupakan caleg Partai Demokrat Kota Sorong.

Namun karena mereka kedatangan tamu dari Bawaslu RI, sehingga pihaknya (Bawaslu Kota Sorong) memberikan keterangan kepada Bawaslu Provinsi Papua Barat Daya saat makan bersama dengan perwakilan Bawaslu RI di salah satu rumah makan yang ada di Kota Sorong.

Saat sedang memberikan keterangan di rumah makan tersebut, tiba-tiba datang sekelompok orang yang diduga merupakan massa pendukung dari caleg DPRD Kota Sorong Yoseph Kocu. Sekelompok orang tersebut tampak ribut-ribut diluar sambil mengeluarkan kata-kata cacian dan makian yang ditujukan kepada dirinya.

“Setelah selesai memberikan keterangan, kami pimpinan bawaslu kota sorong dan bawaslu papua barat daya keluar dari rumah makan. Sampai diluar saat saya mau ke toilet, ada salah satu ibu yang melihat saya berjalan langsung mengeluarkan kata makian dan diikuti massa yang sangat anarkis. Bahkan saya sampai diamankan oleh staf di lantai dua,” bebernya.

“Selama ini kami Bawaslu Kota Sorong tidak pernah didemo, atas dasar apa sampai saya tiba-tiba dicaci maki dan difitnah bahkan sampai diserang,” tegasnya.

Apapun itu, kata Ketua Bawaslu Kota Sorong, harusnya penyerangan tidak boleh dilakukan di rumah.

“Kalau ada masalah bisa langsung ke kantor. Kalau ke rumah berarti sudah penyerangan individu. Saat ini saya merasa tidak nyaman karena sudah diancam,” imbuhnya.

Ditambahkan Ketua Bawaslu, dirinya sudah membuat laporan polisi terkait insiden penyerangan oleh massa pendukung caleg Yoseph Kocu ke rumahnya.

“Saya sudah buat laporan polisi terkait pengrusakan dan pengancaman kepada saya. Tinggal tunggu proses lebih lanjut,” punhkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *