Kandidat bakal calon Walikota Sorong Dance Sangkek menegaskan, jika dirinya dipercayakan menjadi Wali Kota Sorong periode 2024-2029, maka hal yang akan dilakukannya yaitu menjadikan Kota Sorong sebagai smart city.
“Jika saya dipercayakan oleh masyarakat, maka hal yang akan saya lakukan adalah menjadikan kota sorong sebagai smart city,” ungkap Dance Sangkek usai mendaftar sebagai bakal calon Walikota Sorong ke DPD Partai Hanura Kota Sorong, DPC PSI Kota Sorong dan DPD Partai Buruh Kota Sorong, Minggu (12/5/2024).
Menurut Dance, Kota Sorong merupakan pintu gerbang, salah satu kota termaju di tanah Papua dan memiliki penduduk yang sangat heterogen.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka Kota Sorong harus bisa menjadi smart city. Dimana semua harus dilakukan dengan by sistem.
“Sekarang kalau orang mau buat KTP di kota sorong itu masih antri di kantor capil. Konsep smart city yang saya maksud yaitu misalnya orang mengurus KTP tidak perlu lagi datang antri di kantor capil, tapi bisa langsung mengurus dari handphone masing-masing dirumah,” ujarnya.
Selain menjadikan smart city, sambung Dance, dirinya juga mempunyai program untuk membuat mall layanan publik di Kota Sorong.
“Kota sorong ini kota, bukan kampung,” imbuhnya.
Dance juga membeberkan, dirinya sangat serius maju di Pilkada Kota Sorong 2024. Hal ini dibuktikan dengan dirinya sudah mendaftar sebagai bakal calon Walikota Sorong di 10 partai politik.
“Partai adalah sarana untuk menghadirkan orang-orang yang memimpin kota dengan tepat. Makanya saya di setiap kesempatan yang terbatas di partai-partai, selalu mengutarakan masalah-masalah di kota sorong,” bebernya.
Kota Sorong, lanjut Dance, memiliki posisi yang strategis sekali. Oleh karena itu, hendaknya partai-partai menjadi sarana untuk menghadirkan pemimpin yang tepat, jangan salah.
Sementara itu, Ketua Des Pilkada DPD PSI Kota Sorong Ardan menyatakan, Dance Sangkek merupakan kandidat pertama yang mengembalikan formulir dan mendaftar di PSI Kota Sorong.
“Kami PSI mencari pemimpin yang bersih dan anti korupsi serta mementingkan keberagaman dan kebersamaan,” tegasnya.
PSI, sambungnya, sangat profesional dan komitmen dalam penjaringan bakal calon walikota sorong.
“Oleh karena itu kami butuh dan komitmen dan komunikasi. Tentunya kami akan mempersentasikan ke DPP terkait kandidat yang mendaftar, karena kami punya hak delapan puluh persen untuk memberikan telaah ke pusat. Siapapun yang mendaftar kami akan perjuangkan ke pusat. PSI ingin menjadi pemenang bagi calon kepala daerah kedepan,” pungkasnya.
Hal senada disampaikan Ketua Tim Penjaringan Balon Walikota Sorong DPD Partai Buruh Kota Sorong Anuar.
Dikatakannya, dari 4 kandidat yang mengambil formulir pendaftaran, baru satu orang yang mengembalikan formulir dan mendaftar yakni Dance Sangkek.
“Dance Sangkek yang pertama mendaftar di Partai Buruh,” tegasnya.
Menurutnya, Partai Buruh memang hanya mendapatkan satu kursi di parlemen. Tapi jika dilihat barometer di lapangan, Partai Buruh juga tidak kalah penting dengan partai-partai lain.
“Yang memberikan rekomendasi dari DPP, tapi yang menentukan itu dari daerah. DPD dan DPP itu kami hanya sebatas komunikasi dan koordinasi,” tandasnya.