Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Theofransus Litaay mengatakan, Pemerintah Pusat akan mendukung berbagai program yang sekarang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya. Salah satunya yaitu pengembangan ekosistem riset dan penyusunan peta jalan riset inovasi menuju Papua Barat Daya emas 2045.
“Sebenarnya kita sudah memiliki rencana aksi percepatan pembangunan papua, dalam hal ini akan bersinkronisasi dengan pemerintah daerah untuk pelaksanaannya,” ungkap Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Theofransus Litaay usai menjadi narasumber dalam kegiatan FGD Pengembangan Ekosistem Riset dan Penyusunan Peta Jalan Riset Inovasi menuju Papua Barat Daya Emas di Tahun 2045, yang berlangsung di Rylich Panorama Hotel Sorong, Selasa (19/12/2023).
Dikatakan Theofransus, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya sudah mencanangkan untuk merumuskan peta jalan riset dan inovasi daerah, yang mana salah satu hal yang dibutuhkan di dalamnya adalah terkait dengan data yang valid terkait dengan sumber daya manusia dan berbagai aspek yang berkaitan dengan hal itu.
“Inovasi daerah bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik. Oleh karena itu, pada saat ini kita bisa melihat bahwa yang dilakukan oleh pemerintah provinsi tidak hanya dengan pemerintah sendiri, tetapi juga melibatkan berbagai elemen baik pemerintah pusat, daerah juga dari perguruan tinggi dan masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikannya, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa untuk pembangunan di Papua harus meninggalkan cara-cara lama yang tidak efektif.
“Kita harus memulai cara-cara yang baru. Sebenarnya di dalam Undang-undang pemerintahan daerah sudah di amanatkan. Oleh karena itu, makanya pelaksanaannya dilaksanakan pada saat sekarang dan saya kira ini satu langkah positif dan perlu untuk kita dukung bersama, sebagai satu cara-cara baru dalam membangun masyarakat kita di Provinsi Papua Barat Daya,” tandasnya.
Kata Theo, satu hal yang harus diingat bahwa yang terpenting dalam inovasi daerah itu adalah manusianya, orang yang melaksanakan maupun yang menjadi tujuan dari satu program inovasi.
“Disini kita bisa melihat bahwa pendekatan yang dipakai yaitu pendekatan kolaboratif. Dengan demikian diharapkan bahwa yang nanti menjadi target atau tujuan dari berbagai program inovasi, itu juga adalah masyarakat kita yang ada di kota maupun di desa dan di berbagai bagian dari wilayah Papua Barat Daya,” tandasnya.
Satu hal yang juga menarik disini adalah bahwa pemerintah Provinsi Papua Barat Daya banyak bekerja sama dengan perguruan tinggi, baik yang ada di Sorong maupun di luar.
“Agenda-agenda ini juga turut dikawal oleh badan percepatan pembangunan papua untuk otonomi khusus papua atau BP3OKP,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bapperida Provinsi Papua Barat Daya Rahman menyatakan, kemampuan Provinsi Papua Barat Daya saat ini masih sangat terbatas dalam membangun daerah.
Oleh karena itu, agar apa yang menjadi program Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya bisa terwujud, maka pihaknya menggalang semua potensi stakeholder yang ada.
“Motto Provinsi Papua Barat Daya adalah kitorang kuat karena torang satu. Untuk mewujudkan itu semua, maka kita butuh sinergitas, kolaborasi dan kerja bersama dan bukan kerja sendiri-sendiri. Salah satunya adalah dengan mewujudkan road mapnya,” jelasnya.
Kata Rahman, segala sesuatu yang dilakukan harus berdasarkan perencanaan. Karena tidak mungkin bisa melakukan sesuatu tanpa punya rencana.
“Ini menjadi PR bersama. Sebaik apapun kita melakukan perencanaan kalau datanya tidak benar, yakin dan percaya bahwa itu pasti akan salah sasaran. Makanya data ini yang kita perkuat, dengan melakukan riset dan penelitian. Karena penelitian dilakukan berdasarkan data dan fakta,” tandasnya.