PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit Kasim merupakan salah satu kilang yang ada di kawasan Indonesia Timur. Berada di Distrik Seget, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, PT KPI RU Kasim menghasilkan produk Pertalite, Bio Solar B30 dan Residue.
Produk yang dihasilkan tersebut, guna memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk wilayah Maluku dan Papua. Namun demikian, saat ini Kilang Kasim baru bisa memenuhi kebutuhan BBM sekitar 50 persen untuk wilayah Papua dan sedikit untuk wilayah Maluku.
Area Manager Communication, Relations and CSR RU Kasim Subholding Refining and Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Dodi Yapsenang mengatakan, kapasitas pengolahan PT KPI RU VII Kasim terpasang 10.000 barel perhari.
Saat ini Kilang Kasim sedang mencoba memproduksi Pertamax, karena selama ini Pertamax diproduksi oleh Kilang Balikpapan. Untuk itu, plantest juga sedang dilakukan agar produk Pertamax bisa dihasilkan Kilang RU Kasim.
Untuk unit operasi PT KPI RU Kasim terdiri dari Crude Distilling Unit (CDU), Naptha Hydrotreater Unit (NHU), Catalytic Reforming Unit (CRU) dan beberapa fasilitas pendukung operasional lainnya.
Kilang Kasim sendiri dibangun diatas areal seluas kurang lebih 80 hektar yang terletak di Kampung Malabam, Distrik Seget, Kabupaten Sorong. Namun demikian, luas area keseluruhan kompleks Kilang Kasim sebenarnya sekitar 160 hektar.
Sebagai perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial untuk terus meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di sekitar Ring 1, PT KPI RU VII Kasim memiliki beberapa program inovasi sosial mulai tahun 2021, 2022 dan 2023.
Ditahun 2021 dalam program inovasi sosial, PT KPI RU VII Kasim memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang ada di Kampung Klayas. Misalnya kebutuhan air bersih, pendidikan, pangan dan lain-lain. Kemudian tahun 2022 dengan mengangkat tema Klayas Semarak, PT KPI RU VII Kasim mengajarkan masyarakat untuk memanfaatkan lahan mereka untuk berkebun.
Bersyukur sekarang masyarakat sudah bisa menghasilkan produk dari hasil perkebunan mereka dan dijual di pasar mereka sendiri serta perusahaan.
Kemudian tahun 2023, program inovasi sosial diberi nama Moi Lestari Mandiri. Dalam Moi Lestari Mandiri, ada beberapa program yang dilaksanakan. Diantaranya Klayas Cerdas, Klayas Berdikari, Klayas Cinta Budaya, Klayas Bersih dan Sehat serta Klayas Terampil.
Program tersebut awalnya hanya dilakukan di Kampung Klayas, namun saat ini juga dikembangkan di Kampung Kasimle, Kampung Seget, Kampung Malabam dan Pulau Kasim. Kilang Kasim juga melakukan pengembangan program di beberapa kampung yang ada di Distrik Seget.
Area Manager Communication, Relations and CSR RU Kasim Subholding Refining and Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Dodi Yapsenang menjelaskan, Moi Lestari Mandiri merupakan program yang dibuat untuk pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah ring 1.
Untuk program Klayas Bersih dan Sehat, pihaknya mengajarkan kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, keterampilan P3K serta penanganan kelahiran yang bekerja sama dengan ibu-ibu Kader Posyandu.
Kemudian program Klayas Berdikari, terkait dengan perkembangan ekonomi masyarakat Klayas. Pihaknya juga mengajarkan masyarakat untuk memanfaatkan lahan rumah sebagai kebun rakyat. Karena awalnya jika ada lahan kosong itu dibiarkan begitu saja oleh masyarakat di kampung klayas, karena mereka lebih senang mencari apa yang ada di sekitar hutan.
“Kami juga menyiapkan rumah sagu sebagai tempat pengolahan sagu,” jelasnya.
Sementara untuk Klayas Cerdas, PT KPI RU VII Kasim bekerja sama dengan masyarakat mendirikan satu PAUD di Kampung Klayas.
Tidak hanya itu, karena di Kampung Klayas terdapat persoalan minimnya tenaga guru, maka Kilang Kasim memberdayakan anak-anak muda yang ada di Kampung Klayas untuk menjadi guru lokal atau tenaga pengajar.
Setelah memberdayakan guru lokal, maka tahun 2020 Kilang Kasim akhirnya berhasil mengoperasikan kembali SD yang puluhan tahun tidak beroperasi.
Memajukan sumber daya manusia di Kampung Klayas, merupakan salah satu program inovasi yang dilaksanakan oleh PT KPI RU VII Kasim. Salah satunya yaitu melaksanakan kelas PAUD jarak jauh, dimana ada dua Kampung yaitu Kampung Kasimle dan Kampung Malabam.
Hal ini dilakukan karena masyarakat di dua kampung tersebut meminta anak-anak mereka juga diberikan pendidikan meskipun hanya dengan jarak jauh.
Jadi setiap dua hari sekali, anak-anak PAUD di Kampung Kasimpe dan Malabam diajarkan oleh guru lokal. Selain itu, optimasi perahu sekolah untuk anak Klayas yang bersekolah SMP dan SMA di Distrik Seget juga dilakukan.
Dengan adanya perahu sekolah, anak-anak sekolah tidak perlu lagi menumpang dirumah orang yang ada di Distrik Seget dan bisa bolak balik.
Sementara untuk program Klayas Terampil, PT KPI RU VII Kasim bekerja sama dengan BLK Sorong memberikan pelatihan berbasis kejuruan bersertifikasi, las, bubut dan kepada anak-anak muda dari Kampung Klayas, Distrik Seget.
Selanjutnya Klayas Cinta Budaya, merupakan program memotivasi anak-anak yang ada di Kampung Klayas untuk lebih mencintai seni dan budaya.
“Dari program-program yang telah dibuat, tujuan akhirnya adalah untuk Klayas Mandiri,” pungkasnya Dodi Yapsenang.