Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Barat Daya Naomi Netty Howay mengatakan, keluarga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pembangunan nasional. Dimana keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama, mulai dari anak usia dini sampai dewasa.
“Berhasil atau tidaknya peningkatan kualitas sumber daya manusia tergantung dari peran keluarga,” ungkap Naomi saat membuka kegiatan Advokasi, Sosialisasi dan Promosi Indeks Pembangunan Keluarga, yang berlangsung di Hotel Waigo Sorong, Jumat (24/11).
Naomi membeberkan, di Indonesia terdapat 68,4 juta keluarga. Dalam mengukur pembangunan keluarga di Indonesia, sambungnya, Pemerintah telah memiliki Indeks Pembangunan Keluarga (IPK) yang dapat memberikan gambaran peran dan fungsi keluarga di Indonesia untuk mewujudkan keluarga berkualitas.
Lebih lanjut disampaikan Naomi, target nasional IPK di tahun 2022 sebesar 57,00. Sedangkan target yang harus dicapai sampai tahun 2024 yaitu sebesar 61,00 dengan kategori berkembang.
“Agar target tersebut bisa tercapai maka sangat diperlukan sosialisasi, advokasi dan promosi Indeks Pembangunan Keluarga secara terencana dan terpadu kepada semua pemangku kepentingan, ditingkat pusat sampai ke tingkat daerah agar perumusan kebijakan dan implementasinya tepat sasaran yaitu keluarga,” bebernya.
Kata Kadis Kesehatan, berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana di Provinsi PBD dilaksanakan oleh Dinkes, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana PBD dan juga OPD Pengendalian Penduduk dan KB kabupaten/kota.
Adapun program kegiatan pengendalian penduduk dan KB diarahkan melalui upaya-upaya berupa, pengaturan kelahiran melalui penggunaan alat kontrasepsi modern, pendewasaan usia perkawinan dan peningkatan kualitas keluarga.
“Untuk mengukur peningkatan kualitas keluarga, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional telah meluncurkan indeks untuk mengukur pembangunan keluarga Indonesia yaitu indeks pembangunan keluarga yang meliputi tiga dimensi yaitu ketentraman, kemandirian dan kebahagiaan,” imbuhnya.
Ditambahkan Naomi, pentingnya sosialisasi Indeks Pembangunan Keluarga kepada stakeholder dari tingkat pusat sampai ke daerah, agar perumusan kebijakan dan implementasinya tepat sasaran yaitu keluarga.
“Maksud kegiatan pertemuan ini adalah untuk membantu pemerintah provinsi papua barat daya dalam memberikan gambaran secara jelas, mengenai peran dan fungsi keluarga serta terwujudnya keluarga berkualitas. Dengan tujuan agar perumusan kebijakan dan implementasinya tepat sasaran yaitu keluarga, yang pada akhirnya berdampak terhadap penurunan angka prevalensi stunting,” pungkasnya.