PT Permata Putera Mandiri (PPM) yang merupakan salah satu unit usaha PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) yang berada di Kabupaten Sorong Selatan, baru-baru ini meraih penghargaan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Papua Barat, untuk kategori Responden Liaison Terkolaboratif Tahun 2023.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan terhadap kontribusi PT Permata Putera Mandiri (PPM) dalam menyediakan data selama tahun 2023.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Papua Barat Rommy S Tamawiwy secara langsung menyerahkan penghargaan ini kepada perwakilan PPM Gritje Fonataba, dalam acara Temu Responden yang berlangsung di Kota Sorong, Jumat (17/10).
Kepala Hubungan Pemerintah dan Pemangku Kepentingan ANJ untuk wilayah Papua Gritje Fonataba selaku perwakilan dari PPM mengatakan, pengakuan ini tidak hanya mencerminkan keseriusan PPM dalam mempertahankan standar tinggi dalam interaksinya. Tetapi juga menunjukkan peran signifikan perusahaan dalam memberikan kontribusi pada sistem keuangan di Papua Barat Daya. Hal ini sekaligus mengkonfirmasi komitmen PPM untuk membentuk kerja sama yang kolaboratif dan responsif dengan Bank Indonesia.
“Kami sangat bangga menerima apresiasi dari Bank Indonesia, yang terus memotivasi kami untuk terus mengejar keunggulan dalam semua aspek operasional. Penghargaan ini juga mencerminkan dedikasi perusahaan kami dalam menjaga transparansi, efisiensi, dan kolaborasi, sesuai dengan misi ANJ untuk menerapkan tata kelola yang baik demi mencapai kesejahteraan ekonomi yang luas,” ungkap Gritje Fonataba.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Papua Barat Rommy S Tamawiwy menambahkan, Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang memainkan peran krusial dalam mengatur dan menjamin stabilitas sistem keuangan.
“Pengakuan PPM dalam kategori responden liaison mencerminkan ketertiban perusahaan, sesuai dengan standar tertinggi yang ditetapkan oleh otoritas regulasi dan berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif pada lanskap keuangan Papua Barat,” pungkasnya. (*/ILA)