Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad meresmikan Sekretariat Presidium Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya, Yayasan Yosmer dan Pengukuhan Laskar Muda Presidium Provinsi Papua Barat Daya, Jumat malam (17/11/2023).
Peresmian Sekretariat yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Sorong, tampak dihadiri ratusan warga masyarakat yang ingin bertemu langsung dan melihat dengan Penjabat Gubernur Papua Barat Daya.
Ketua Tim Presidium Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya Yosafat Kambu mengatakan, dengan adanya pembentukan Provinsi Papua Barat Daya diharapkan kepada semua pihak untuk bekerja sama dengan baik, saling mendukung dan menopang satu dengan yang lain bersama-sama untuk mendukung Pj Gubernur melaksanakan pemerintahan di Provinsi Papua Barat Daya.
“Pj Gubernur Papua Barat Daya adalah anak asli papua, jadi kita orang papua yang ada di Sorong dan sekitarnya mari kita memberikan dukungan sepenuhnya kepada bapak gubernur untuk melaksanakan pemerintahan dan pembangunan bagi seluruh masyarakat yang ada di Provinsi Papua Barat Daya,” ungkapnya.
Menurutnya, Pj Gubernur Musa’ad harus lebih memperhatikan Sekretariat Tim Presidium Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya dan harus jadi agenda utama yang ditetapkan di dalam Perda Provinsi Papua Barat Daya.
“Pemerintah provinsi papua barat daya adalah bagian dari kami tim pemekaran,” ujarnya.
Menurut Yosafat, acara peresmian ini merupakan salah satu agenda yang sangat penting dan menjadi momentum yang sangat baik. Karena Sekretariat Tim Presidium Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya hadir untuk membackup seluruh komponen pemuda dan masyarakat yang berjuang sepenuhnya untuk Provinsi Papua Barat Daya bisa hadir disini.
“Kami berharap tim presidium dapat lebih diperhatikan oleh pemerintah provinsi papua barat daya khususnya dalam penetapan anggaran-anggaran, tim presidium juga harus terlibat didalamnya. Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan juga tim presidium yang sudah membackup saya, berjuang untuk menghadirkan provinsi ini sehingga bisa hadir,” imbuhnya.
Selain itu, kata Yosafat, Tim Presidium juga mendukung tanggal 9 Desember ditetapkan sebagai HUT Provinsi Papua Barat Daya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad mengatakan, sejarah itu harus ditulis kembali. Khususnya untuk menghadirkan Provinsi Papua Barat Daya, dirinya sebagai Pj Gubernur Papua Barat Daya harus memberikan hormat, apresiasi dan penghargaan terhadap apa yang dilakukan oleh Tim Presidium Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya.
“Kita semua tahu bahwa tidak ada yang bisa mendustakan bahwa tim presidium punya andil besar dalam pembentukan provinsi papua barat daya. Tapi perjuangan itu tidak selesai di tingkat undang-undang itu ditetapkan, perjuangan di depan itu masih panjang dan butuh energi dan kekuatan yang lebih besar,” tegas Pj Gubernur saat meresmikan Sekretariat Tim Presidium Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya.
Menurut Musa’ad, kalau dulu perjuangan belum terorganisir dengan baik dan banyak yang berjuang masing-masing atau individu orang perorang, maka hari ini dan kedepan perjuangannya memang harus lebih terorganisir dan terstruktur.
“Tantangan didepan lebih besar, ketika kita ingin mengisi provinsi ini perjuangannya lebih berat lagi. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua terutama tim presidium dan juga yayasan yosmer untuk mari bersinergi dan kerjasama dengan pemerintah. Karena pemerintah tidak punya kemampuan apa-apa tanpa dukungan dari masyarakat,” ujarnya.
Pemerintah, sambung Musa’ad, hanya sebagai pengemudi, tapi mesinnya itu adalah masyarakat.
“Terima kasih, apresiasi yang tinggi dan hormat saya kepada pak Yosafat dan semua tim presidium yang sudah luar biasa. Saya juga harus menyampaikan permohonan maaf karena selama menjelang satu tahun ini, pasti ada yang belum sempurna. Karena memang jujur saja bebannya itu berat, untuk membangun pondasi itu memang susah. berbeda kalau kita membangun misalnya bagian rumah itu diatasnya tinggal taruh kayu itu gampang. Tapi membangun pondasi itu memang susah karena harus dilihat apakah tanahnya kuat atau tidak, baru kemudian susun batu itu batunya bagaimana. Diawal-awal ini memang yang sulit, tapi dengan semangat pengabdian kita semua maka satu demi satu yang menjadi tanggung jawab saya sebagai Pj Gubernur Papua Barat Daya bisa dilaksanakan,” tegasnya.
Kata Pj Gubernur, intinya dengan adanya pemekaran ini maka harus ada perubahan dan tidak boleh sama seperti belum ada provinsi.
“Untuk apa provinsi ada kalau tidak ada perubahan. Saya juga yakini bahwa dengan adanya provinsi ini, maka harus ada ruang yang lebih besar bagi anak-anak papua yang ada di wilayah ini, untuk mendapatkan pekerjaan baik sebagai ASN maupun juga di swasta lainnya,” tegasnya.
Ditambahkannya, hadirnya Provinsi Papua Barat Daya berarti pemerintah sudah didekatkan dengan masyarakat. Sehingga harus lebih responsif dan lebih tanggap terhadap apa yang diinginkan oleh masyarakat, karena memang provinsi sudah dekat.
“Nanti kita akan bicara lebih lanjut apa-apa yang bisa dikerjasamakan dengan yayasan maupun juga dengan presidium, jadi saya berusaha datang untuk memberikan apa yang harus menjadi haknya orang,” pungkas Pj Gubernur Papua Barat Daya.