Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap kepada tim pemeriksa BPK Perwakilan Papua Barat, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Terkait hal tersebut, maka saat ini Sekda Kabupaten Sorong Cliff Agus Yapsenang telah ditunjuk sebagai Pelaksana Harian (Plh) Bupati Sorong.
Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad mengatakan, dirinya akan mengusulkan ke Menteri Dalam Negeri beberapa nama untuk menjadi Pj Bupati Sorong menggantikan Yan Piet Mosso.
“Secepatnya akan dilakukan penggantian Pj Bupati Sorong, karena saat ini sudah ada keterangan resmi dari KPK. Disitulah awal kita menunjuk Sekda Kabupaten Sorong sebagai Plh Bupati Sorong,” ungkapnya saat ditemui di ACC, Kabupaten Sorong, Kamis (16/11/2023).
Diakui Musa’ad, dirinya juga sudah konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri bagaimana untuk proses pengisian jabatan Pj Bupati Sorong.
“Saya belum usulkan nama-nama, sementara ada Plh dulu. Kita harapkan tidak lama proses-proses ini sudah bisa kita lakukan, supaya pemerintahan tetap jalan,” ujarnya.
Menurutnya, urusan penggantian Pj Bupati Sorong itu menjadi domain Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi hanya mengusulkan.
“Yang menetapkan adalah Menteri Dalam Negeri. Jadi ASN yang dibawah tidak usah lagi bikin gerakan tambahan. Ikut aturan yang ada supaya semua bisa terlaksana dengan baik,” imbuhnya.
Pj Gubernur Papua Barat Daya mengaku merasa prihatin atas kasus yang melibatkan Pj Bupati Sorong, Kepala BPKAD Kabupaten Sorong, Bendahara Rutin dan juga tim pemeriksa BPK Perwakilan Papua Barat.
“Kita prihatin atas kejadian ini, namun kita harus memberikan sokongan kepada KPK agar pemeriksaannya dilakukan sesuai dengan mekanisme dan aturan yang berlaku,” bebernya.
Kata Musa’ad, kasus yang menimpa Pj Bupati Sorong, Kepala BPKAD Kabupaten Sorong, Bendahara Rutin dan juga tim pemeriksa BPK Perwakilan Papua Barat menjadi warning bagi semua.
“Dengan adanya kasus ini, maka warning untuk kita semua agar bisa bekerja lebih baik lagi. Karena kalau kerja baik, maka tidak perlu lagi ada macam-macam itu. Diambil hikmahnya, dengan begini kita semua harus lebih hati-hati, bekerja dengan benar dan bisa lebih profesional dalam melaksanakan tugas masing-masing. Mudah-mudahan tidak ada lagi dan ini menjadi pembelajaran yang baik kedepan, tidak ada lagi yang seperti itu,” tegasnya.
Dirinya menegaskan kepada setiap kepala daerah, agar tidak usah mengejar prestasi yang semu tapi kenyataannya tidak.
“Ini menjadi kesempatan yang baik untuk memperbaiki tata kelola kita semua. Saya minta juga kepada semua pihak untuk menghargai apa yang ada, tetap tenang dan melaksanakan tugas dengan semangat. Tidak usah lagi bikin hoax macam-macam, semua konsentrasi. Ini pembelajaran berharga supaya kita melaksanakan tugas dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Yang bukan urusan kita tidak usah kita ikut-ikut, masing-masing melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya,” pungkasnya.