Berita  

73 PNS Ikut Selter Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemprov Papua Barat Daya

Sebanyak 73 Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengikuti Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya.

Penjabat Sekda Papua Barat Daya Edison Siagian mengatakan, proses seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama merupakan amanat Undang-undang terutama Undang-undang ASN Nomor 5 tahun 2004.

Menurutnya, dalam Undang-undang tersebut menyatakan bahwa, seseorang Pegawai Negeri Sipil ataupun ASN jika ingin menduduki jabatan tinggi pratama ataupun jabatan tinggi madya harus melalui proses seleksi.

“Dengan amanat Undang-undang tersebut, maka saat ini kami melakukan proses seleksi tersebut,” ungkapnya saat membuka kegiatan Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemprov Papua Barat Daya, yang berlangsung di Swissbel Hotel Sorong, Selasa (14/11/2023) .

Undang-undang, sambungnya, tidak memberikan dispensasi apapun kepada PNS atau ASN yang memang tidak ikut proses seleksi.

“Jadi harus ikut seleksi jika mau menduduki jabatan tinggi pratama,” tegasnya.

Dicontohkan Pejabat Sekda Papua Barat Daya, dirinya ketika berdinas di Jakarta lima kali mengikuti seleksi dan di kesempatan kelima baru dirinya bisa menduduki jabatan tinggi pratama.

“Saya pernah lima kali ikut proses seleksi dan bahkan menempati peringkat pertama, tapi saya tidak terpilih. Pada saat seleksi yang kelima itu baru saya terpilih. Soal kecewa atau tidak, kecewa itu pasti. Tapi itu adalah hal yang biasa dan saya jadikan pengalaman,” katanya.

Oleh karena itu, Pj Sekda PBD berharap 73 PNS atau ASN yang ikut proses seleksi terbuka juga mendapat pengalaman yang sama nantinya.

“Terpilih bukan berarti kita harus jadi sombong. Jadi pada kesempatan pertama ini saya harus menyampaikan itu dan pak gubernur juga meminta saya untuk menyampaikan itu,” imbuhnya.

Ditegaskannya, dalam proses seleksi terbuka ini yang terbaiklah yang akan dipilih. Yang terbaik, katanya, adalah yang berada diurutan 3 teratas.

“Soal nilai angkanya boleh berbeda, tapi tiga yang terbaik itulah yang akan dipilih oleh pak gubernur siapa yang akan membantu. Apakah yang sudah jadi Plt atau yang baru mendaftar dan lain-lain. Pengalaman kami di Jakarta, banyak yang sudah menjadi Plt merasa akan terpilih .Ternyata kurang dari 50 persen yang jadi Plt itu yang jadi,” bebernya.

Oleh karena itu, dengan proses seleksi ini, kata Sekda, berharap 73 peserta yang mengikuti seleksi terbuka bisa menuangkan yang terbaik. Sehingga nanti penilaian yang dilakukan oleh panitia adalah penilaian yang terbaik.

“Kami berusaha memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada peserta seleksi terbuka,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala BKPSDM PBD yang juga merupakan Kepala Sekretariat Panitia Seleksi Gamar Malabar menyatakan, sebanyak 77 orang PNS yang mendaftarkan diri untuk mengikuti Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama.

“Namun dua orang dinyatakan tidak lulus seleksi administrasi dan 75 orang dinyatakan lolos administrasi. Kemudian yang mengikuti seleksi hari ini sebanyak 73 orang, karena dua orang tidak hadir mengikuti seleksi,” rincinya.

Gamar menjelaskan, dalam proses seleksi terbuka, termasuk menggandeng LAN Makassar dengan mendatangkan 15 orang tim asesor.

“Setelah mengikuti seleksi terbuka ini, para peserta akan mengikuti tes psikotes dan pansel. Jadi nilai dari tes ketiga tersebut akan digabung baru bisa ditentukan hasil akhir. Untuk pansel, tim pengujinya tiga orang dari Menpan RB, satu orang dari Kemendagri, satu dari BKN dan doa dari dalam diri kita,” tandasnya.

Ditambahkan Gamar Malabar, 73 PNS yang mengikuti seleksi terbuka mereka memperebutkan 15 jabatan tinggi pratama di lingkungan Provinsi Papua Barat Daya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *