Berita  

LMA Immeko Tolak dan Cabut Gelar Anak Adat yang Diterima Abdul Faris Umlati dan Istri

Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Immeko se-Sorong Raya, Provinsi Papua Barat Daya, dengan tegas menyatakan sikap menolak dan mencabut gelar anak adat yang diterima Abdul Faris Umlati dan istri Helga Tampubolon Umlati.

Gelar anak adat diterima Abdul Faris Umlati saat melaksanakan ritual adat pembayaran mas kawin istrinya, kepada masyarakat yang ada di Inanwatan belum lama ini.

Ketua Forum Immeko Provinsi Papua Barat Daya Ferry Onim menyatakan, Immeko tidak seperti dulu lagi yang bisa dibawa-bawa.

“Masyarakat Immeko sangat terbuka dalam membangun hubungan kekeluargaan dengan siapapun. Namun atas apa yang dilakukan oleh Abdul Faris Umlati dan istri, sangat melecehkan kami masyarakat Immeko. Kami merasa seperti dicabik-cabik, dengan apa yang dilakukan oleh bapak Abdul Faris Umlati dan istri,” ungkapnya kepada awak media, Rabu malam (8/11/2023).

Dikatakan Ferry, berdasarkan hasil musyawarah bersama Lembaga Masyarakat Adat Immeko, disepakati bahwa gelar anak adat yang diterima Abdul Faris Umlati dan istri beberapa waktu lalu secara sah dan resmi dicabut.

Masyarakat Immeko, sambungnya, merasa ditipu dengan dalil pembayaran mas kawin yang dilakukan AFU dan istri sambil turun untuk berkampanye politik disana pada tanggal 4 November 2023.

“Kami sangat menghormati hak politik bapak AFU dan istri, karena setiap warga negara memiliki hak politik yang sama dan itu kami tidak membatasi. Tapi dalil yang digunakan oleh AFU dan istri sangat menciderai hak adat, hak politik kita sebagai anak-anak adat di tempat itu juga akan mati. Oleh sebab itu, hak adat yang telah diterima oleh AFU dan istri secara resmi kami cabut,” tegasnya.

Lanjutnya, kepentingan politik yang masuk dan dibawa AFU dan istri ke Inanwatan akan merusak budaya mereka.

“Berpolitik yang bermartabat, jangan saling mencela atau mengacuhkan. Karena masih ada generasi yang akan melanjutkan, saya juga sangat menyesal dengan cara-cara yang tidak bermartabat,” ujarnya.

Kemudian Ketua Dewan Adat Wilayah III Doberay Suku Immeko Elia Bisay dengan tegas menyatakan, mencabut gelar anak adat yang diberikan kepada Abdul Faris Umlati yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Raja Ampat.

Karena menurutnya, pemberian gelar anak adat tidak sah dan tidak sesuai aturan. Karena para tokoh adat tidak dilibatkan sama sekali dalam kegiatan yang dilakukan AFU di Inanwatan belum lama ini.

Hal senada disampaikan Pengurus Immeko se-Sorong Raya yang merasa kegiatan ritual adat yang dilakukan Abdul Faris Umlati bersama istri dengan sekelompok orang di Inanwatan yang mengatasnamakan suku besar Immeko sangat melecehkan harga diri masyarakat Immeko.

Oleh sebab itu, pihaknya mencabut gelar adat yang telah diberikan oleh sekelompok orang tersebut kepada Abdul Faris Umlati dan istri.

“Selama ini tidak ada komunikasi dan koordinasi dari pihak AFU dengan kami selaku pengurus. Menurut kami yang bersangkutan ke Inanwatan karena dibawa oleh timnya yang ada disana. Jujur saja kami kecewa dengan apa yang dilakukan oleh Abdul Faris Umlati, karena ritual adat yang sudah dilakukan itu tidak benar,” bebernya.

Kemudian Ketua LMA Immeko Kota Sorong Esau Gogoba menyatakan, apa yang dilakukan Abdul Faris Umlati beserta istri untuk dikukuhkan sebagai anak adat sangat mempengaruhi seluruh masyarakat Immeko yang ada di wilayah Sorong Raya.

“Kami tokoh-tokoh yang ada di dalam lembaga adat sama sekali tidak tahu acara yang dilakukan oleh sekelompok kecil orang, yang melakukan ritual adat memberikan hak kesulungan kepada Abdul Faris Umlati. Kami tidak setuju dengan adanya pemberian gelar adat tersebut kepada beliau suami istri, maka kami nyatakan itu tidak sah dan gelarnya kami cabut,” tegasnya.

Alasan pihaknya menolak, katanya, karena acara yang dibuat oleh tim kerja AFU sama sekali tidak diketahui oleh LMA Immeko.

“Kami orang Immeko punya harga diri, tidak dibagi-bagi kami punya hak kesulungan selaku anak adat. Dalam hal ini kami sangat tidak setuju dengan adanya pemberian gelar adat kepada Abdul Faris Umlati dan istri. Kami merasa martabat kami orang Immeko dilecehkan. Oleh sebab itu, kami sepakat mencabut gelar adat yang diterima oleh Abdul Faris Umlati dan istri,” imbuhnya.

Selain itu, Tokoh Intelektual Immeko Alexander Dedaida mengaku merasa prihatin dengan apa yang dilakukan oleh Abdul Faris Umlati dan istri di bumi Immeko yang merupakan tanah leluhurnya.

“Kami dari kaum intelektual sangat menyayangkan hal tersebut. Karena berdasarkan informasi yang kami terima ternyata banyak manipulasi yang dilakukan oleh Bupati AFU dan istri. Diantaranya terkait dengan ritual adat yang dilakukan oleh Bupati AFU dan istri. Bupati AFU dan istri tidak pernah menyampaikan secara terbuka kepada para tetua adat yang ada di Immeko. Makanya kami juga kaget disana ada pembayaran mas kawin dari Bupati AFU kepada masyarakat Immeko, pembayaran mas kawin itu katanya istri dari Bupati AFU dibesarkan oleh orang Immeko. Pertanyaan saya kenapa hal itu tidak dilakukan pada saat AFU baru meminang istrinya, kenapa baru dilakukan disaat seperti ini,” tandasnya.

Ditambahkannya, apa yang dilakukan AFU dan istri bagi mereka merupakan sebuah lelucon yang tidak masuk akal sehat.

“Karena ini sudah masuk di tahun politik, selalu masyarakat kami diperdaya dengan hal-hal seperti ini. Bagi kami kaum intelektual tidak melarang hak demokrasi dari masyarakat kami yang mungkin menerima beliau disana dengan istri, untuk melakukan hajatan disana dengan masyarakat dan hak politik dari beliau itu merupakan hal yang wajar dilakukan. Tapi kenapa harus ada ritual adat yang dipakai,” ucapnya.

Bicara adat, tegasnya, berarti bicara hal yang luhur. Dimana adat tidak bisa diperdagangkan atau dijual belikan kepada orang lain.

“Karena AFU dan istri bukan merupakan orang asli Immeko, maka tidak berhak dapat gelar anak adat. Anak adat yang harus memakai gelar adat. Dengan demikian kami dari kaum intelektual sangat menyesal apa yang dilakukan oleh AFU dan istri. Oleh karena itu kami sepakat dengan para tokoh yaitu dengan tegas menolak dan mencabut hak adat yang diberikan kepada AFU dan istri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *