Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, untuk menurunkan prevalensi stunting hingga mencapai target nasional yang sudah ditentukan yakni 14 persen di tahun 2024.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Papua Barat Daya Netty N Howay mengatakan, berdasarkan data dari sumber Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM), prevalensi stunting di Provinsi Papua Barat Daya per 31 Oktober 2023 turun jadi 18,8 persen.
“Prevalensi stunting di Provinsi Papua Barat Daya dari 44,46 persen, per 31 Oktober 2023 turun menjadi 18,8 persen,” ungkap Kadis Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Papua Barat Daya Netty N Howay saat ditemui usai kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penguatan Kapasitas Pemerintah Daerah Dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Papua, yang berlangsung di Rylich Panorama Hotel Sorong, Rabu (1/11/2023).
Menurut Netty, prevalensi stunting angkanya tidak statis tapi dinamis dan akan bergerak terus.
“Kita berharap angka yang sudah keluar di tanggal 31 Oktober 2023 ini tidak bergerak naik lagi di November, tapi harus turun dengan program-program yang sudah dibuat oleh pemerintah daerah,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, sambungnya, dalam hal ini Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB telah melakukan berbagai upaya dan langkah untuk mempercepat penurunan angka stunting. Diantaranya mengirimkan bahan makanan atau BMT untuk ibu hamil dan anak kurang gizi.
“Bahan makanan tambahan untuk ibu hamil dan anak kurang gizi sudah kami dropping ke kabupaten dan kota masing-masing. Diharapkan petugas kesehatan di tingkat puskesmas memantau perkembangan anak-anak bayi dan balita dengan melihat dan memantau berat badan dan tinggi badan. Hal ini harus dilakukan, agar bisa diketahui apakah ada penurunan lagi atau kenaikan atau tidak,” ujarnya.
Lanjut Naomi, dalam waktu dekat pihaknya juga akan melaunching program prioritas 1000 hari kehidupan.
“Setiap kabupaten dan kota itu akan dibangun dapur gizi, untuk memberikan makanan bagi anak balita maupun ibu hamil yang kita dapat datanya dari kabupaten kota masing-masing. Dari dinas kesehatan kami menyampaikan ucapan terima kasih, untuk semua pimpinan daerah di lima kabupaten dan satu kota yang sudah bekerja sinergi menurunkan prevalensi stunting di kabupaten dan kota masing-masing,” pungkasnya.