Dalam membantu program pemerintah dalam menurunkan angka stunting khususnya di Provinsi Papua Barat Daya, PT PLN UP3 Sorong bekerja sama dengan Yakesma Papua Barat menggelar kegiatan sosialisasi program pencegahan stunting dalam rangka Tasyakuran Milad ke-17 YBM PLN, yang berlangsung di Aula Asrama Haji Kota Sorong, Selasa (24/10/2023).
Pantauan BalleoNEWS, dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan pembagian bantuan paket gizi berupa beras, sayur, buah-buahan, vitamin dan suplemen.
Manager PT PLN UP3 Sorong Shofwan Juniardi mengatakan, program pencegahan stunting dilaksanakan selama 2 bulan mulai September sampai Oktober 2023.
“Dalam kegiatan ini kita fokus pada dua hal sebagai bagian dalam program penurunan stunting, yaitu penanganan kekurangan gizi dan mensosialisasikan pendidikan gizi khusus untuk ibu-ibu.
“Kita memberikan bantuan paket gizi berupa beras, sayur, buah-buahan, vitamin dan suplemen sebanyak 175 paket. Kami juga mensosialisasikan pendidikan gizi khususnya untuk ibu-ibu,” ungkapnya.
Menurut Shofwan, PLN akan berpartisipasi aktif dalam mendukung program pemerintah yakni penurunan dan pencegahan stunting yang angkanya cukup tinggi di Provinsi Papua Barat Daya.
Sementara itu, Ketua Yakesma Papua Barat Mualim menyatakan, ada lebih dari 1400 anak di Provinsi Papua Barat Daya terancam stunting. Dimana angkanya diatas 30 persen, artinya itu masih jauh dari angka yang ditarget nasional yaitu 14 persen di tahun 2024.
“Oleh karena itu, ini butuh kerja sama yang serius dari semua pihak. Kolaborasi wajib dilakukan, untuk menurunkan angka stunting di Papua Barat Daya. Karena stunting tidak mungkin ditangani oleh pemerintah sendiri. Masalah stunting harus ditangani oleh semua stakeholder termasuk lembaga sosial kemasyarakatan dan para orangtua,” ujarnya.
Apa yang dilakukan, kata Mualim, merupakan kepedulian Yakesma Papua Barat terhadap masalah stunting di Papua Barat Daya.
“Yang dikumpulkan hari ini mayoritas kaum dhuafa yang berasal dari Kota dan Kabupaten Sorong. Kegiatan ini dilakukan untuk membantu program pemerintah dan juga sebagai bentuk kepedulian kita kepada pemerintah dan masyarakat,” tandasnya.
Menurutnya, apa yang menjadi prioritas pemerintah maka itu yang akan didukung oleh Yakesma Papua Barat.
“Kami juga membantu masyarakat yang mungkin saja tidak tersentuh oleh pemerintah atau lembaga yang lain,” tegasnya.
Kemudian Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Barat Daya Netty Naomi Howay mengatakan, sesuai dengan program nasional yaitu penurunan angka stunting di tahun 2024 harus mencapai 14 persen.
Dikatakannya, Provinsi Papua Barat daya sesuai dengan data yang masuk, angka stunting sudah mencapai angka 12 persen per bulan Oktober 2023.
“Ini adalah bagian dari kerja-kerja bersama pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota dan juga stakeholder lainnya seperti LSM dan juga yayasan-yayasan yang bergerak di bidang kesehatan serta lembaga keagamaan,” bebernya.
Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Daya, kata Naomi, sudah membagikan atau mendrop makanan tambahan bagi bayi dan balita serta ibu hamil yang ada di 5 kabupaten dan 1 kota dan semuanya telah terdistribusi dengan baik.
“Atas nama pemerintah provinsi khususnya Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada PT PLN UP3 Sorong yang telah bekerja sama dengan Yakesma Papua Barat dan juga Pemerintah Kota Sorong untuk melakukan kegiatan pembagian makanan tambahan bagi anak-anak. Kami berharap apa yang dilakukan PLN bisa ditiru oleh BUMN yang lain,” ujarnya.
Ditambahkannya, pemerintah sendiri tidak akan mampu untuk bisa menyelesaikan masalah stunting. Oleh karena itu, katanya, harus ada kolaborasi, sinergitas dan kerjasama yang baik antara semua stakeholder yang ada.
“Di tahun 2023 sudah banyak kegiatan yang dikerjakan, stunting ini bukan hanya tugas dinas kesehatan saja tapi ada beberapa dinas yang berkolaborasi. Misalnya Dinas Sosial, Dinas PUPR, Dinas Pendidikan dan Bapperida,” pungkasnya.