Sungguh malang nasib Obet Magari, balita asal Misool, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, terpaksa harus menahan rasa sakit sejak ia dilahirkan hingga sekarang berumur 3 tahun.
Berusia 3 tahun, Balita asal Raja Ampat ini dilahirkan dengan kekurangan tidak memiliki lubang anus. Obet yang saat ini mengalami bengkak di bagian perut, hanya bisa menahan sakit selama tiga tahun lantaran kedua orangtuanya yaitu Alfonsina Trimlol dan Marthen Magari tidak memiliki uang untuk pergi berobat ke rumah sakit. Selain tidak memiliki uang, kedua orangtua dan anak malang ini bahkan tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Alfonsina Trimlol, ibu dari balita 3 tahun yang tidak memiliki lubang anus ini tak bisa menahan airmatanya, ketika menceritakan apa yang dialami anak keduanya yang lahir pada tanggal 9 februari 2020.
Menurut Alfonsina, untuk dapat mengobati anaknya Obet, dirinya bersama keluarganya pernah mendatangi Pemerintah Kabupaten Raja Ampat untuk meminta bantuan.
“Saya pernah ke kantor bupati raja ampat untuk minta bantuan, tapi sampai sekarang tidak ada tanggapan dari mereka,” ungkapnya saat ditemui BalleoNEWS, di halaman Kantor Walikota Sorong, Senin (23/10/2023).
Lanjutnya, karena tidak punya uang untuk berobat dan operasi, makanya obet hanya bisa tinggal di rumah saja.
“Obet tidak punya lubang anus dari lahir, kalau mau buang air kecil atau besar itu lewat pembuangan sementara yang ada diperut. Kalau mau kencing atau buang air besar, Obet selalu menangis katanya sakit sekali,” cerita Alfonsina sambil meneteskan air mata
Bahkan karena susah buang air besar, kata Alfonsina, membuat perut anak keduanya itu menjadi bengkak besar sekali.
“Perutnya sampai besar begini, mungkin karena pencernaannya terganggu dan susah buang air besar karena tidak lubang anus,” bebernya.
Menurutnya, Obet Magari sempat mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas Misool. Namun pihak puskesmas tidak melanjutkan pengobatan Obet dengan alasan fasilitas tidak lengkap.
Meski demikian, orangtua Obet dan keluarganya tidak menyerah dan terus berjuang mencari bantuan demi kesembuhan sang buah hati.
Hari demi hari, berat badan Obet Magari tak kunjung naik lantaran pencernaannya tidak seperti anak-anak seusianya.
“Setiap obet makan, itu langsung keluar lewat lubang pembuangan yang ada di perut Obet. Karena tidak dapat bantuan di Raja Ampat, kami keluarga memutuskan ke Sorong untuk mencari bantuan demi kesembuhan Obet,” ucapnya.
Perjuangan orangtua dari Obet Magari pun akhirnya dijawab oleh Tuhan. Dimana salah satu kerabatnya mencoba mempertemukan dirinya dengan Anggota DPRD Kota Sorong Syafruddin Sabonama dan Anggota DPR Provinsi Papua Barat Abdullah Gazam di Kota Sorong.
Dimana kedua wakil rakyat itu melalui lobby-lobby dengan pihak terkait dalam hal ini Pj Gubernur Papua Barat Daya, Pj Walikota Sorong dan juga Dinas Kesehatan Kota Sorong, meminta bantuan agar balita 3 tahun ini bisa dipermudah dalam hal pengobatan.
“Kami hari ini betul-betul mendapat berkat Tuhan, karena bantuan mereka anak kami Obet Magari akan dirujuk ke Makassar untuk menjalani operasi anus,” pungkasnya sambil meneteskan air mata.