Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Papua Barat melaksanakan kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023, bekerja sama dengan TNI AL dalam hal ini Koarmada III.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan uang Rupiah layak edar bagi masyarakat, yang sesuai dengan jumlah dan pecahan uang Rupiah yang dibutuhkan masyarakat di wilayah Provinsi Papua Barat Daya dan Provinsi Papua Barat.
Pemberangkatan tim ERB 2023 menggunakan armada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Panah, dilaksanakan di Dermaga Koarmada III TNI AL, Katapop, Distrik Salawati, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (13/10/2023).
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim mengatakan, Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) merupakan layanan penyediaan uang Rupiah layak edar melalui kas keliling yang disertai dengan ragam kegiatan yang bermanfaat khususnya bagi masyarakat Indonesia yang berada di wilayah Terdepan, Terluar dan Terpencil (3T).
Dikatakannya, kondisi geografis NKRI yang tidak mudah, terutama di wilayah 3T khususnya di wilayah Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya menjadi tantangan utama dalam upaya pemenuhan kebutuhan uang Rupiah layak edar bagi masyarakat. Untuk itu, dibutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak khususnya TNI AL.
Lanjutnya, aktivitas kegiatan ERB yang dapat dirasakan masyarakat, tidak hanya untuk memperoleh uang dengan kualitas yang layak edar. Masyarakat juga diberikan edukasi pemahaman tentang uang Rupiah dan mendapatkan bantuan sosial Bank Indonesia.
“Ekspedisi rupiah berdaulat 2023 di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya merupakan ekspedisi yang ke 17, sekaligus menjadi ekspedisi terakhir di tahun 2023,” bebernya.
Ekspedisi rupiah berdaulat 2023, sambungnya, akan berlangsung mulai tanggal 13-19 Oktober 2023 dengan menggunakan KRI Panah-626. Dimana dalam ekspedisi tersebut, KRI Panah-626 akan mengunjungi 5 lokasi tujuan yaitu Pulau Waisai, Pulau Namatota, Pulau Panjang Glass, Pulau Karas dan Kaimana dengan mempersiapkan modal kerja uang layak edar sebesar Rp 5.000.000.000 (lima miliar rupiah).
“Kegiatan ERB merupakan salah satu implementasi perjanjian kerja sama antara Bank Indonesia dengan TNI AL mengenai pendistribusian, pengamanan, dan pengawalan uang Rupiah dari dan ke Bank Indonesia atau Perwakilan BI serta wilayah perbatasan, terdepan dan terluar serta terpencil di NKRI,” imbuhnya.
Ditambahkannya, program sosial ini dilakukan dalam rangka memperkuat implementasi kapasitas ekonomi, peningkatan kapasitas SDM dan kepedulian sosial kepada sekolah, rumah ibadah dan kelompok masyarakat lainnya.
Bank Indonesia juga turut memberikan bantuan sembako kepada masyarakat di masing-masing pulau tujuan, sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan serta penanggulangan kemiskinan. Jumlah sembako yang disalurkan meliputi beras, minyak goreng dan mie instan dengan total 550 paket.
Sepanjang tahun 2023 telah dilaksanakan kegiatan ERB di 17 Provinsi dengan target kunjungan 85 pulau di wilayah 3T. Bank Indonesia akan senantiasa memastikan ketersediaan uang Rupiah yang berkualitas dan layak edar, guna mendukung kelancaran aktivitas perekonomian, serta memperkuat koordinasi antar Kementerian/Lembaga untuk memastikan uang Rupiah beredar dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI.
Sementara itu, Kepala Staf Koarmada III Laksamana Pertama Singgih Sugiharto menyatakan, TNI Angkatan Laut sebagai garda terdepan dalam pertahanan bangsa memiliki tugas menjaga dan menegakkan kedaulatan NKRI.
Disinilah titik temu kerja sama yang dibangun antar dua elemen bangsa yaitu Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut, yakni kesamaan dalam menjaga kedaulatan serta kesamaan kepentingan dalam mendukung pembangunan nasional.
Kemudian Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad yang diwakili Asisten 2 Jhony Way menyatakan, ekspedisi rupiah berdaulat merupakan salah satu upaya yang sangat penting dalam menggerakkan perekonomian masyarakat khususnya yang ada di wilayah 3T, yang secara geografis memiliki tantangan tersendiri.
“Sebagai pemerintah, kami sangat bangga karena Provinsi Papua Barat Daya sebagai daerah otonomi baru menjadi titik sasaran misi ekspedisi rupiah berdaulat. Kami sangat yakin dan percaya, kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terutama yang berada di pulau-pulau terpencil,” pungkasnya.