Berita  

BPOM Kabupaten Sorong Gelar Komunikasi Informasi dan Edukasi, Dukung Program Nasional

"Badan POM sebagai salah satu instansi pemerintah sangat mendukung program nasional, yaitu menurunkan angka stunting"

Badan POM sebagai salah satu instansi pemerintah sangat mendukung program nasional, yaitu menurunkan angka stunting.

Dimana salah satu langkah yang dilakukan dalam mendukung program penurunan stunting, adalah dengan menggelar kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), yang berlangsung di Hotel Aimas, Kabupaten Sorong, Selasa (26/9/2023).

Plt Kepala Loka POM Kabupaten Sorong Anis Kurniawati, S.Farm, Apt mengatakan, dalam kegiatan komunikasi informasi dan edukasi, pihaknya memberikan informasi berupa materi tentang Anti Microbial Resistance (AMR), Penyalahgunaan Obat dan Keamanan Pangan untuk penanggulangan stunting.

“Seperti yang kita ketahui bersama bahwa salah satu program nasional pemerintah yaitu menurunkan angka kejadian stunting. Oleh karena itu, Badan POM sebagai salah satu instansi pemerintah sangat mendukung program tersebut. Sebagai salah satu langkah dalam mendukung program penurunan stunting adalah melalui komunikasi informasi dan edukasi,” ungkap Plt Kepala Loka POM Kabupaten Sorong Anis Kurniawati saat memberikan sambutan via zoom.

Dijelaskannya, AMR atau resistensi anti mikroba adalah kejadian ketika bakteri, virus, jamur dan parasit berubah dari waktu ke waktu dan tidak lagi merespons terhadap obat-obatan. Sehingga membuat infeksi lebih sulit diobati dan meningkatkan risiko penyebaran penyakit, memperparah dan menyebabkan kematian.

World Health Organization (WHO), sambungnya, memperkirakan pada tahun 2050 jika resistensi anti mikroba tidak dapat dikendalikan, maka total kematian akan mencapai sepuluh juta jiwa per tahun.

“Resistensi antimikroba menimbulkan ancaman serius bagi Indonesia dan seluruh dunia. Sehingga perlunya upaya semua pihak mulai dari pemerintah, sektor swasta dan masyarakat dalam mencegah terjadinya resistensi antimikroba,” ujarnya.

Lanjutnya, tidak hanya antibiotik, penyalahgunaan obat juga perlu diwaspadai peredarannya di Indonesia. Obat-obatan tertentu jika disalahgunakan, dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan seperti gangguan sistem pernapasan, kecanduan, gangguan pada jantung, kecemasan, hingga penurunan tingkat kesadaran.

“Kemudian faktor lain dalam penanggulangan stunting adalah keamanan pangan. Kami menyadari bahwa BPOM tidak dapat mewujudkan ini semua tanpa adanya dukungan dari lintas sektor yang ada, terutama dari Dinas Kesehatan, Puskesmas, Sekolah serta tentu saja dari TP-PKK yang merupakan fungsi pertama untuk mewujudkannya. keamanan pangan dalam keluarga,” imbuhnya.

Plt Kepala Loka POM Kabupaten Sorong Anis Kurniawati, S.Farm, Apt berharap, dengan adanya kegiatan ini semua pihak dapat bersama-sama mendukung dan mewujudkan komitmen bersama, untuk menurunkan angka kejadian stunting di Kabupaten Sorong khususnya.

Sementara itu, pemateri dari Balai POM Kabupaten Sorong Suparman Wahyu Sibarani, S.Si menjelaskan tentang penyalahgunaan obat dan AMR (Anti Microbial Resistance).

Dimana menurut Suparman, bagi masyarakat yang ingin membeli obat-obatan di apotek, sebaiknya lakukan pengecekan.

“Sebelum membeli obat harus dicek terlebih dahulu, yaitu cek label, cek kemasan, cek ijin edar dan cek kadaluarsa. Kalau obat keras sebaiknya beli di apotik dan sesuai resep dokter,” tegas Suparman.

Kemudian pemateri selanjutnya yaitu Ika Nur Rahma, S.Si, dalam paparannya memberikan informasi tentang keamanan pangan untuk penanggulangan stunting.

Kemudian Pj Ketua TP-PKK Kabupaten Sorong yang diwakili anggota Pokja 4 Bidang Kesehatan dan Kelestarian Lingkungan Hidup Jeni Patrouw menyatakan, pihaknya menyambut baik kegiatan komunikasi informasi dan edukasi yang dilaksanakan oleh Balai Loka Kabupaten Sorong.

“Ini kegiatan yang sangat luar biasa, karena Balai POM mau bekerja sama dan melibatkan TP-PKK untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Sorong,” bebernya.

Menurutnya, stunting adalah kondisi dimana terjadinya kegagalan tumbuh seorang anak yang disebabkan karena kekurangan energi kronis, tetapi juga karena adanya penyakit yang berinfeksi berulang. Sehingga menyebabkan pertumbuhan anak tersebut lambat, hal ini akan mempengaruhi kognitif atau tingkat kecerdasan dan seorang anak.

“TP-PKK dengan berbagai aksi yang telah dilakukan oleh ketua dan anggota, sangat berperan aktif dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Sorong khususnya. Aksi penurunan angka stunting yang dilakukan TP-PKK bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, Balai POM dan juga dengan pemangku kepentingan terkait lainnya,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *