Dalam rangka mengidentifikasi potensi dan isu strategis bidang pembangunan pertanian, pangan, kelautan dan perikanan di setiap kabupaten/kota yang ada di Provinsi Papua Barat Daya, Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan menggelar Forum OPD, yang berlangsung di Rylich Panorama Hotel Sorong, Rabu (13/9/2023).
Plt Kepala Dinas Absalom Solossa mengatakan, forum OPD ini untuk menyusun rencana kerja pembangunan Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan yang jauh lebih berkualitas dan berkelanjutan.
“Forum OPD ini bertujuan untuk melakukan sosialisasi, koordinasi dan sinkronisasi antara pemerintah provinsi papua barat daya dengan pemerintah kabupaten dan kota. Selain itu, untuk mengidentifikasi potensi dan isu strategis di setiap kabupaten dan kota,” ungkapnya.
Dikatakannya, dalam forum OPD membahas tentang 8 isu strategis yang terdiri dari 4 isu urusan pertanian dan pangan serta 4 isu urusan kelautan dan perikanan, yang telah diidentifikasi untuk dirumuskan menjadi program prioritas.
“Delapan isu tersebut yaitu pengembangan kawasan komoditas unggulan, peningkatan produksi pertanian, pengendalian inflasi, penanganan daerah rawan pangan dan stunting, pengelolaan ruang laut, peningkatan produksi perikanan tangkap, peningkatan produksi perikanan budidaya, serta peningkatan daya saing dan ekspor produk perikanan,” ujarnya.
Selanjutnya, untuk materi yang disampaikan dalam Forum OPD Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan yaitu kebijakan Kementerian Pertanian dalam mendukung pembangunan di Provinsi Papua Barat Daya, kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam mendukung pembangunan di Provinsi Papua Barat Daya.
Kemudian kebijakan Badan Pangan Nasional dalam mendukung ketersediaan dan pengendalian kerawanan pangan di Provinsi Papua Barat Daya, isu strategis pembangunan pertanian, pangan, kelautan dan perikanan di Provinsi Papua Barat Daya. Selain itu, potensi dan isu strategis sektor pertanian, perkebunan dan peternakan, pangan dan perikanan di kabupaten/kota se-Provinsi Papua Barat Daya dan workshop penyusunan program kerja.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Barat Daya yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan George Yarangga menyatakan, forum OPD ini menjadi entry point dalam mengidentifikasi potensi, kebutuhan, tantangan, isu strategis dan penyusunan rencana kerja pembangunan pertanian, pangan, kelautan dan perikanan di Provinsi Papua Barat Daya.
“Saat ini adalah waktu yang tepat untuk meletakkan dasar-dasar pembangunan pertanian, pangan, kelautan dan perikanan untuk menjadi pendorong pembangunan kedepan,” harapnya.
Menurutnya, 6 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Papua Barat Daya memiliki potensi dan karakteristik yang berbeda. Potensi di sektor pertanian yang menonjol di Papua Barat Daya adalah jagung, kacang tanah, sayuran dataran tinggi, sagu, peternakan sapi dan ayam.
“Sektor kelautan dan perikanan menjadi leading sektor pertumbuhan pembangunan di Provinsi Papua Barat Daya. Potensi perikanan air tawar, perikanan tangkap dengan berbagai jenis ikan, wisata dan jasa lingkungan seperti kawasan konservasi perairan Raja Ampat yang menjanjikan,” imbuhnya.
Lanjutnya, kawasan konservasi perairan Raja Ampat sebagai sumber plasma nutfah, tempat pemijaan ikan, rumah bagi berbagai jenis ikan dan terumbu karang endemik dan eksotik tetap harus dipertahankan.
“Selain potensi yang menjanjikan, Provinsi Papua Barat Daya juga memiliki berbagai persoalan yang perlu ditangani secara serius. Seperti stunting, inflasi, pengangguran, kemiskinan dan lain-lain,” bebernya.
Kehadiran Provinsi Papua Barat Daya, tambahnya, harus bisa mencarikan solusi dari persoalan-persoalan tersebut. Simana OPD teknis seperti Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan mulai saat ini harus melakukan pemetaan potensi, menyusun rencana strategi, berkoordinasi dengan pelaku pembangunan dan lain-lain untuk menjawab berbagai persoalan.
“Kehadiran Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan juga diharapkan mampu menggali potensi pendapatan asli daerah (PAD),” pungkasnya.