Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong Herlin Sasabone mengatakan, Kota Sorong punya 9 potensi bencana. Yaitu banjir, banjir bandang, gempa bumi, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan, cuaca ekstrim, abrasi dan tsunami.
“Dari sembilan potensi bencana itu, delapan sudah kita alami. Bahkan untuk banjir dan tanah longsor setiap tahun terjadi. Hanya satu yang belum, yaitu tsunami. Tapi kita semua berdoa semoga itu tidak terjadi dan Tuhan jauhkan musibah itu,” ungkapnya dalam kegiatan Sosialisasi Rencana Kontigensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami, yang berlangsung di Rylich Panorama Hotel Sorong, Kamis (31/8/2023).
Terkait dengan adanya potensi bencana gempa bumi dan tsunami, kata Herlin, maka BPBD Kota Sorong bersama stakeholder lainnya melakukan penyusunan dokumen rencana kontigensi.
“Kenapa kita harus menyusun dokumen ini, karena dokumen rencana kontigensi adalah dokumen yang akan digunakan ketika terjadi bencana gempa bumi dan tsunami,” ujarnya.
Dibeberkan Herlin, dokumen rencana kontigensi akan digunakan sebagai panduan, dimana didalamnya terdapat rencana operasi.
“Oleh sebab itu, kita harus mempersiapkan dokumen ini dengan baik. Kenapa? Karena penanggulangan bencana itu bukan cuma urusan pemerintah daerah, provinsi, pemerintah pusat, TNI dan Polri saja. Tapi penanggulangan bencana menjadi urusan bersama, bahkan pihak swasta, BUMN, BUMD dan juga masyarakat semuanya terlibat dalam penanggulangan bencana,” bebernya.
Menurutnya, dalam menghadapi bencana maka yang harus dilakukan adalah meminimalisir dampak yang terjadi dari bencana tersebut, karena manusia tidak bisa menolak yang namanya bencana.
“Yang harus kita lakukan salah satunya penyusunan dokumen rencana kontigensi, yang merupakan salah satu dokumen kebencanaan yang harus menjadi perhatian kita semua. Bukan berarti dengan dokumen ini kita minta gempa bumi dan tsunami terjadi. Tapi paling tidak kita semua sudah siap dan tahu masing-masing harus lakukan apa saat terjadi bencana, kita coba tuangkan didalam dokumen ini terkait upaya penanganan terhadap korban dan kerusakan yang terjadi di Kota Sorong,” imbuhnya.
Dokumen rencana kontigensi, kata Herlin, sudah mulai disusun dari bulan Mei 2023 dalam bentuk draft nol dan bulan Juli masuk draft finalisasi. Kata Kepala BPBD Kota Sorong, semua yang terlibat dalam penyusunan dokumen ini yaitu beberapa OPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Sorong, TNI, Polri, BUMN, BUMD, Bulog, PLN dan sebagainya diundang hadir untuk memberikan sumbangsih pikiran dan data dalam penyusunan dokumen ini.
Dalam draft finalisasi, lanjut Herlin, pihaknya masih juga membuka peluang kesempatan kepada semua pihak untuk memberikan masukan dan saran guna membenahi dan melengkapi data-data yang diperlukan dalam dokumen rencana kontigensi. Kemudian hari selasa dilakukan seminar dan lokakarya, dimana dalam semi loka itupun pihaknya masih menampung sumbangsih, saran dan masukan dari semua pihak.
“Tadi kita sudah lakukan penyerahan dokumen rencana kontigensi secara simbolis, kita sudah fix kan dokumen tersebut dan hari ini kita sosialisasikan khususnya kepada masyarakat yang berasal dari empat distrik yang terdampak,” tegasnya.
Ditambahkan Herlin, karena dokumen ini adalah tentang bencana gempa bumi dan tsunami, maka konsentrasi hanya pada dua potensi bencana itu.
Selain itu, beber Herlin, untuk diketahui bahwa posisi Sorong berada diantara lempeng Papua Nugini dan Manokwari Trust. Dimana berdasarkan kajian BMKG merupakan lembaga yang punya kewenangan untuk menyampaikan tentang informasi gempa bumi dan tsunami, lempeng Manokwari trust mempunyai potensi terjadi gempa sampai dengan skala 8 magnitudo.
Kemudian ada sumber gempa sesar aktif, yaitu ada sesar Sorong, Yapen, Mamberamo, Ransiki, Tarera Aituna dan Jayawijaya.
“Yang lebih dekat dengan kita adalah sesar sorong dan ransiki. Ini karakter bahaya gempa bumi yang harus kita waspadai, yang tentu punya potensi terjadi tsunami. Jadi tadi saya sampaikan bahwa dokumen rencana kontingensi ini adalah dokumen yang akan dipakai ketika terjadi gempa bumi dan berpotensi tsunami,” pungkasnya.