Berita  

Septinus Lobat Putra Moi Pertama yang Dipercayakan Pimpin Kota Sorong

Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad melantik Septinus Lobat sebagai Penjabat Wali Kota Sorong periode 2023-2024, di Gedung L Jitmau Kompleks Kantor Walikota Sorong, Kamis malam (24/8/2023).

Septinus Lobat yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Bidang Pemerintahan Provinsi Papua Barat Daya, merupakan putra Moi pertama yang dipercayakan memimpin Kota Sorong meskipun hanya dalam kurun waktu 1 tahun.

Septinus Lobat dilantik berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 100.2.1.3-3220 tahun 2023 tentang pemberhentian dan pengangkatan Penjabat Wali Kota Sorong menggantikan George Yarangga.

Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad mengatakan, salah satu tugas yang sudah menanti yaitu membantu pelaksanaan pemilu.

“Banyak hal yang harus dilakukan oleh bapak Septinus Lobat sebagai Penjabat Walikota Sorong. Tugas saudara berat, di kota ini banyak hal yang harus diselesaikan. Sudah dimulai sama bapak George Yarangga, saudara harus melanjutkan,” tegasnya.

Dikatakannya, beberapa waktu lalu sudah dirilis bahwa di Indonesia ada kota-kota yang perlu mendapat penanganan sampah. Kota-kota tersebut diantaranya Medan, Manado, Kupang dan Sorong.

Penandatanganan berita acara pelantikan oleh Penjabat Gubernur Papua Barat Daya

“Artinya persoalan sampah menjadi tugas penjabat walikota untuk membersihkan kota ini harus lebih menggeliat lagi,” ungkapnya.

Tugas selanjutnya yang harus dilakukan Septinus Lobat, kata Musa’ad, yaitu upaya-upaya untuk mengeliminir terjadinya banjir karena ketika hujan air tergenang di mana-mana.

“Ini juga menjadi tugas berat bagaimana sistem drainase harus diperbaiki, sehingga ketika hujan nanti tidak lagi kita ketakutan karena air meluap kemana-mana,” ujarnya.

Lanjutnya, tugas ketiga yang harus dilakukan Penjabat Walikota Sorong Septinus Lobat yaitu merubah wajah Kota Sorong yang menjadi Ibukota provinsi Papua Barat Daya.

“Jadi wajah Kota Sorong harus berubah. Tugas saudara adalah bagaimana bersama-sama Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya untuk merubah wajah Kota Sorong, supaya kelihatan bahwa merupakan ibukota provinsi. Jangan jadi ibukota provinsi dengan ibukota kota sama saja, jadi harus ada perubahan,” tandasnya.

Kemudian karena di Kota Sorong ada berbagai macam suku dan agama yang tinggal disini, maka sebagai rumah bersama harus terus dijaga supaya Kota Sorong bisa tetap aman.

“Karena akhir-akhir ini ada peningkatan tindak kriminal di Kota Sorong. Koordinasi dengan PH kepolisian supaya masyarakat yang tinggal di Kota Sorong merasa aman dan nyaman. Karena kita punya obsesi Kota Sorong menjadi pintu masuk ke tanah Papua. Jadi kesan pertama ada di Kota Sorong, melihat Papua itu lihat di Kota Sorong,” bebernya.

Menurut Musa’ad, tugas-tugas Penjabat Wali Kota Sorong sudah diatur secara limitatif dalam SK, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Laksanakan tugas sesuai dengan apa yang ada di dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Pj Gubernur Papua Barat Daya juga mengingatkan, agar jangan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang sudah menjadi pakemnya sebagai seorang Penjabat Walikota Sorong.

 

Menurut Musa’ad, proses penunjukan Septinus Lobat sebagai Penjabat Walikota Sorong sudah melalui kajian dan pertimbangan yang mendalam, tidak asal tunjuk karena melalui proses yang panjang.

“Karena itu saya berharap kepada semua pihak kita harus memberikan dukungan kepada Penjabat Walikota Sorong yang baru dilantik yang diberikan amanah, tugas serta tanggung jawab ini,” harapnya.

Lanjutnya, siapa saja bisa mengajukan usulan terkait para penjabat walikota dan penjabat bupati. Tapi semua itu ada aturan mainnya dan ketentuan yang mengatur itu. Dimana siapapun yang diusulkan sebagai Penjabat Walikota Sorong maupun Penjabat Bupati, katanya, sudah dilihat track record dan rekam jejaknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *