Sebanyak 30 personel Basarnas Sorong mulai mengikuti pelatihan pencarian dan pertolongan satuan urban, yang berlangsung di halaman Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Sorong, Selasa (22/8/2023).
Kegiatan pelatihan yang direncanakan dilaksanakan selama 3 hari, dibuka secara resmi oleh Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Agus Haryono.
“Untuk latihan kali ini kita akan melaksanakan skenario penyelamatan Urban SAR. Misalnya penyelamatan saat terjadi banjir, tanah longsor, gempa bumi, kebakaran lahan atau hutan dan kondisi kedaruratan lainnya,” ungkapnya.
Menurut Direktur Kesiapsiagaan, latihan urban SAR perlu terus dilakukan agar kesiapsiagaan personel SAR terpelihara. Selain itu, latihan ini juga harus diberikan kepada personel Basarnas Sorong, lantaran di wilayah kerja Kantor SAR Sorong terdapat potensi banjir, tanah longsor, gempa bumi, kebakaran lahan dan hutan serta kondisi kedaruratan lainnya.
“Kita akan melaksanakan latihan dengan skenario penyelamatan keadaan darurat di daerah perkotaan, yaitu bagaimana nanti menangani banjir, tanah longsor ataupun warga yang misalnya terjebak di ruangan terbatas itu bagian dari Urban SAR. Jadi sewaktu-waktu nanti jika ada kejadian, laporan masyarakat ataupun terjadi kedaruratan terkait dengan ancaman gempa bumi, banjir, tanah longsor dan lain sebagainya kita sudah bisa merespon dengan cepat, tepat dan aman,” imbuhnya.
Dalam latihan ini, sambungnya, akan dilakukan pengecekan personel, sarana prasarana yang dimiliki kemudian bagaimana melaksanakan penyelamatan sesuai dengan skenario. Selain itu bagaimana sistem pelaporan dan sebagainya, itu akan dipelajari selama 3 hari.
“Kalau untuk sarana prasarana saat ini, jujur saja kami sampaikan belum ideal sebenarnya dari kebutuhan yang diperlukan saat ini. Kita hanya punya urban SAR satu set, itu juga mungkin belum lengkap karena banyak sekali peralatan urban sar dari alat untuk memotong dan menggempur. Ini karena keterbatasan anggaran yang kita miliki, jadi kita memang belum bisa mengadakan peralatan secara ideal. Namun demikian kami dari basarnas tetap berkomitmen, meskipun dalam kondisi apapun kita akan tetap melaksanakan pelayanan yang maksimal dan prima kepada masyarakat,” tegasnya.
Basarnas dalam melaksanakan tugas, katanya, tidak sendiri. Tetapi dibantu oleh para potensi SAR dan juga stakeholder lainnya.
“Jadi kita juga bisa menggunakan peralatan-peralatan dari instansi lain atau dari teman-teman relawan, termasuk bantuan personel. Jadi kami tidak kuatir meskipun peralatan terbatas, kami akan membina koordinasi yang baik dengan seluruh stakeholder. Sehingga kekurangan-kekurangan tadi baik personel, sarana prasarana dan peralatan bisa kita atasi,” pungkasnya.