Sorong merupakan salah satu daerah yang rawan bencana. Baik itu bencana banjir, tanah longsor, gempa bumi serta kebakaran lahan dan hutan.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Sorong memberikan pelatihan pencarian dan pertolongan satuan urban SAR, kepada seluruh personel Basarnas Sorong.
Pelatihan yang berlangsung di Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Sorong, dibuka secara resmi oleh Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Agus Haryono, Senin (21/8/2023).
Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Agus Haryono mengatakan, tugas SAR adalah memberikan pelayanan kemanusiaan dengan ikhlas kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan.
“Untuk latihan kali ini kita akan melaksanakan skenario penyelamatan Urban SAR. Karena kita melihat di wilayah kerja Kantor SAR Sorong ini terdapat potensi banjir, tanah longsor dan kondisi kedaruratan lainnya di Kota Sorong dan sekitarnya,” ungkap Direktur Kesiapsiagaan kepada BalleoNEWS usai membuka kegiatan Latihan Pencarian dan Pertolongan Satuan Urban SAR.
Terkait hal tersebut, katanya, maka untuk tahun 2023 pihaknya akan fokuskan pada Urban SAR.
Lanjut Agus, meskipun kecil, di Sorong juga ada potensi gempa. Dimana wilayah Sorong dekat dengan Nabire, yang merupakan wilayah pertemuan lempeng.
“Sehingga kitapun di Kantor SAR Sorong juga harus siaga untuk membantu wilayah lain, jika sewaktu-waktu ada ancaman gempa bumi yang mengakibatkan bangunan runtuh baik di Sorong maupun di daerah lain. Maka dari itu kita akan melaksanakan latihan dengan skenario penyelamatan keadaan darurat di daerah perkotaan, yaitu bagaimana nanti menangani banjir, tanah longsor ataupun warga yang misalnya terjebak di ruangan terbatas itu bagian dari Urban SAR,” ujarnya.
Menurutnya, latihan Urban SAR perlu terus dilakukan agar kesiapsiagaan personel SAR terpelihara.
“Jadi sewaktu-waktu nanti ada kejadian, laporan masyarakat ataupun terjadi kedaruratan terkait dengan ancaman gempa bumi, banjir, tanah longsor dan lain sebagainya kita sudah bisa merespon dengan cepat, tepat dan aman,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, kata Direktur Kesiapsiagaan, Basarnas juga membantu pemerintah dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Dalam hal ini khususnya kalau ada warga masyarakat yang harus dievakuasi, akibat dari dampak kebakaran tersebut.
“Sehingga kita dari Basarnas siap membantu kalau ada yang perlu dievakuasi, otomatis kita akan bekerja sama dengan seluruh stakeholder kementerian lembaga yang lain, pemerintah daerah maupun teman-teman relawan. Kita akan bersama-sama membantu mengatasi ancaman kebakaran hutan dan lahan serta dampak-dampak kekeringan yang lain. Mengingat di wilayah negara kita memang kemaraunya panjang dan suhu cukup ekstrim, tentunya sangat berpotensi rawan kebakaran lahan dan hutan,” tandasnya.