35 calon anggota Bawaslu Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Maybrat, Tambrauw, Raja Ampat dan Kota Sorong, mengikuti uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test (FPT), yang dilakukan Bawaslu Provinsi Papua Barat Daya mulai dari tanggal 5-6 Agustus 2023, yang berlangsung di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
Ketua Bawaslu Papua Barat Daya Farli Sampe Toding Rego melalui Kordiv SDM, Organisasi dan Diklat Sofyan Saman mengatakan, hanya 35 orang calon yang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan.
“Satu orang calon bernama Yulius Yarollo dari Kabupaten Sorong Selatan mengundurkan diri, karena yang bersangkutan telah lolos di KPUD Sorong Selatan,” ungkapnya saat dihubungi awak media melalui telepon seluler, Selasa (8/8).
Dikatakan Sofyan, 35 orang calon mengikuti uji kepatutan dan kelayakan menggunakan metode Semi Structured Group Discussion (SSGD). Dimana metode ini terdiri dari 6 orang dari tiap kabupaten/kota, membahas sejumlah materi diskusi terkait kepemiluan, netralitas ASN, netralitas penyelenggaraan berita hoax, politik uang, politik identitas, pelanggaran kampanye serta presentasi video inovasi.
“Sebagai komisioner bawaslu provinsi papua barat daya, tugas kita adalah menjadi pengamat dan memberikan penilaian terhadap jalannya proses diskusi tersebut. Ada beberapa aspek penilaian sesuai juknis yang diberikan dan tidak ada proses tanya jawab,” ujarnya.
Bawaslu Papua Barat Daya, sambungnya, hanya memberikan penilaian dan merekap. Selanjutnya penilaian tersebut dikirim ke pusat dan tahapan berikutnya tinggal menunggu keputusan Bawaslu RI.
Ditambahkannya, Bawaslu RI juga ada penilaian terhadap inovasi dari para calon. Dimana inovasi yang dituangkan dalam video, itu merupakan program kerja ketika mereka menjadi anggota Bawaslu RI.
“Sampai disini tugas bawaslu papua barat daya sudah tuntas, karena penilaian akhir ada pada Bawaslu RI. Siapapun nanti yang ditentukan sebagai 3 besar adalah orang-orang terbaik yang telah melalui proses panjang tersebut,” pungkasnya.
