Prihatin dengan keadaan hidup ratusan penyandang tunanetra di Provinsi Papua Barat Daya yang serba sangat tertinggal dibandingkan dengan penyandang tunanetra di pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi, Dewan Pengurus Daerah Persatuan Tunanetra Indonesia (DPD Pertuni) Provinsi Papua Barat Daya akan menggebrak dengan menyelenggarakan sebuah pelatihan sebagai bentuk pemberdayaan terhadap penyandang tunanetra di Kota dan Kabupaten Sorong.
Kegiatan pemberdayaan yang bertajuk Program Peningkatan Kemandirian dan
Kualitas Hidup untuk Disabilitas Netra di Kota dan Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya melalui Pelatihan Literasi Digital, Orientasi & Mobilitas dan Daily Life Skills tersebut, didanai dan didukung penuh oleh Pemerintah Australia melalui program Alumni Grant Scheme (AGS) yang diadministrasikan oleh Australia Award Indonesia.
Ketua DPD Pertuni Provinsi Papua Barat Daya Fandy Dawenan mengatakan, penyandang tunanetra di Kota dan Kabupaten Sorong sangat membutuhkan tindakan segera sebagai bentuk affirmative action demi membebaskan mereka dari ketidakberdayaan dalam hal ekonomi, sosial dan kemandirian.
Untuk itu, Fandy Dawenan yang juga merupakan lulusan S2 dari Australia, terbeban untuk melaksanakan kegiatan pelatihan ini dengan harapan dapat menjadi bekal bagi penyandang tunanetra Kota dan Kabupaten Sorong dalam menjalani kehidupan mereka.
“Kegiatan pelatihan kali ini dikhususkan bagi 20 orang tunanetra dari Kota dan Kabupaten Sorong,” ungkap Fandy Dawenan.
Menurutnya, dengan adanya pelatihan ini diharapkan pelatihan-pelatihan berikutnya bisa diselenggarakan agar penyandang tunanetra yang lain di Provinsi Papua Barat Daya juga bisa lebih berdaya dan mandiri.
Lebih lanjut, Fandy Dawenan menyampaikan, kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk mengajarkan tiga keterampilan kepada penyandang disabilitas netra. Yaitu keterampilan hidup sehari-hari atau daily life skills, prientasi dan mobilitas dan literasi digital.
“Diharapkan para penyandang disabilitas netra yang telah dilatih dapat hidup lebih mandiri, berpartisipasi aktif dalam masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada orang lain. Pelatihan ini untuk ikhtiarkan kemandirian dan kualitas hidup penyandang tunanetra di Kota dan Kabupaten Sorong,” pungkasnya.
Ditambahkan Fandy, keterampilan hidup sehari-hari memungkinkan penyandang disabilitas netra untuk mencapai tingkat kemandirian yang optimal. Keterampilan ini mencakup keterampilan perawatan diri seperti makan, berpakaian, mandi, menggunakan toilet dan berdandan. Selain itu juga mencakup keterampilan lain seperti, manajemen rumah, kebersihan, berbelanja, mencuci, pengelolaan keuangan, pengelolaan obat-obatan dan lain-lain. Keterampilan hidup sehari-hari juga dapat membantu orang dengan gangguan penglihatan untuk hidup semandiri mungkin.
Namun, katanya, keterampilan ini saja tidak cukup membantu orang dengan gangguan penglihatan untuk menjelajahi lingkungan mereka, terutama diluar rumah atau ditempat umum. Mereka membutuhkan keterampilan lain, yaitu orientasi dan mobilitas. Keterampilan ini sangat penting bagi orang-orang dengan gangguan penglihatan karena penting bagi mereka untuk belajar bergerak dengan aman dan efisien dan semandiri mungkin di suatu lingkungan.
“Keterampilan orientasi dan mobilitas akan membantu mereka bergerak dengan aman dan efisien. Keterampilan hidup sehari-hari dan keterampilan orientasi dan mobilitas akan lebih efektif dan efisien, bila digabungkan dengan kemampuan literasi digital. Keterampilan literasi digital adalah kemampuan untuk menggunakan perangkat digital, seperti smartphone dan komputer,” bebernya.
Diera modern, sambungnya, dimana perkembangan ilmu pengetahuan sangat pesat dan teknologi dapat membantu penyandang disabilitas netra untuk melakukan banyak hal yang sebelumnya hampir tidak mungkin dilakukan, seperti menulis dokumen, menjelajah internet dan mengirim dan menerima email, menggunakan media sosial, menavigasi lingkungan menggunakan google maps dan menggunakan transportasi umum online.
Dimana perangkat lunak pembaca layar atau screen reader dan perangkat berbicara dan braille khusus memungkinkan orang dengan gangguan penglihatan untuk menggunakan komputer, ponsel dan perangkat elektronik lainnya secara mandiri.
Demikian pula, orang yang masih memiliki sisa penglihatan atau low vision dapat menggunakan aplikasi zoomtext atau pembesaran layar dan tulisan dan perangkat yang memungkinkan mereka melihat huruf, gambar dan objek lain tanpa harus memaksakan sisa penglihatan mereka yang tersisa atau bergantung pada orang lain. Teknologi ini biasa dikenal dengan teknologi asistif atau adaptif yang terus berkembang dan telah menghilangkan banyak hambatan akses bagi penyandang disabilitas netra.
“Teknologi telah menjadi “pengganti mata” bagi mereka yang kehilangan penglihatan. Penyandang disabilitas netra di Papua Barat Daya khususnya di Kota Sorong dan Kabupaten Sorong, masih memiliki kemampuan yang sangat minim dan terbatas dalam hal keterampilan hidup sehari-hari, keterampilan orientasi dan mobilitas dan literasi digital. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesempatan bagi mereka untuk mempelajari keterampilan tersebut, baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan komunitas,” tandasnya.
Oleh karena itu, diharapkan melalui program pelatihan, para penyandang disabilitas netra di Kota Sorong dan Kabupaten Sorong dapat mempelajari keterampilan yang diuraikan diatas dan mendapatkan alat bantu, seperti tongkat dan smartphone. Karena ilmu saja tidak cukup tanpa didukung oleh alat-alat yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari, sehingga hasil yang dicapai lebih optimal dan berhasil.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan PPPA Provinsi Papua Barat Daya Beatrix Msiren memberikan apresiasi kepada Pertuni PBD, yang telah melaksanakan program pelatihan literasi digital, orientasi dan mobilitas, serta daily life skills bagi Tunanetra di Kota dan Kabupaten Sorong.
“Dinas Sosial dan PPPA Provinsi Papua Barat Daya akan berkolaborasi dengan Pertuni Papua Barat Daya, untuk menggelar kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kualitas hidup tunanetra yang ada di Papua Barat Daya,” imbuhnya.