Berita  

Forum Kapnas Wilayah Pamalu Diharapkan Dorong Percepatan Pembangunan Papua

Staf Khusus Presiden RI Billy Membrasar mengatakan, Presiden Joko Widodo memberikan perhatian penuh terhadap pembangunan di Papua. Hal ini terlihat dari adanya Inpres Nomor 9 Tahun 2020, yang mengamanatkan percepatan pembangunan di tanah Papua

Staf Khusus Presiden RI Billy Membrasar mengatakan, Presiden Joko Widodo memberikan perhatian penuh terhadap pembangunan di Papua. Hal ini terlihat dari adanya Inpres Nomor 9 Tahun 2020, yang mengamanatkan percepatan pembangunan di tanah Papua.

Inpres tersebut melahirkan program turunan, dimana industri migas diharapkan menjadi stimulan untuk mendorong percepatan pembangunan di Papua.

“Atas nama Presiden RI, kami memberikan apresiasi kepada SKK Migas yang telah mengadakan Forum Kapasitas Nasional. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan efek berganda sesuai dengan desain programnya, sehingga tercapai kesejahteraan dan pembangunan di Papua yang didorong oleh sektor migas,” ungkap Staf Khusus Presiden RI Billy Membrasar, saat menghadiri acara Forum Kapasitas Nasional III Tahun 2023 Wilayah Papua dan Maluku, di Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Menurut Billy, Forum Kapasitas Nasional sejalan dengan komitmen Presiden Jokowi terhadap peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan. Aktivitas industri hulu migas juga harus menghidupkan vendor lokal dan menyerap semaksimal mungkin tenaga kerja lokal.

“Presiden berkali-kali menekankan kata kunci hilirisasi. Maksud hilirisasi disini adalah terjadinya dampak berganda dari sektor produksi. Bukan menghabiskan uang dari revenue yang didapatkan dari sektor migas, tapi bagaimana kita berupaya agar revenue itu bisa kembali mendorong perputaran ekonomi di daerah,” jelasnya.

Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat Daya Edison Siagian menyatakan, pihaknya sangat terbuka dan siap bekerja sama dengan para pemangku kepentingan industri hulu migas untuk bersama-sama memajukan kesejahteraan masyarakat, terutama warga lokal.

“Industri migas adalah industri yang melibatkan banyak pemangku kepentingan. Dalam pelaksanaanya, warga lokal perlu diajak sejak awal. Kami adalah provinsi baru dan kami ingin memulai semuanya dengan baik,” tegasnya.

Pada prinsipnya, lanjut Edison, keterbukaan informasi harus terus dikedepankan sehingga semua orang bisa mendapatkan akses dan kesempatan yang setara. Dengan demikian, manfaat dari aktivitas sektor migas bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

Kemudian Vice President Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas sekaligus Ketua Umum Forum Kapnas Erwin Suryadi mengatakan, Forum Kapasitas Nasional memang dirancang untuk memperkuat kapasitas nasional, yang dimulai dari level lokal. Bahkan Forum Kapasitas Nasional di Wilayah Pamalu kali ini difokuskan untuk meningkatkan kompetensi perusahaan lokal dan penguatan pendidikan vokasi yang diharapkan melahirkan tenaga lokal berkualitas.

“Salah satu yang bisa dilihat dari forum ini adalah pemberdayaan perusahaan dan tenaga kerja lokal, yang dilakukan operator Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Genting Oil Kasuri Pte. Ltd (GOKPL),” imbuhnya.

Menurut Legal & Commercial Manager GOKPL Fitra M. Adypermana, wilayah kerja yang berada di remote area dengan infrastruktur dan sumber daya pendukung yang terbatas jadi tantangan perusahaan untuk memastikan setiap aktivitas berjalan lancar.

Demi efisiensi, sambungnya, GOKPL berupaya memanfaatkan perusahaan dan tenaga kerja lokal. Baik saat pra konstruksi, konstruksi maupun saat operasi.

“Pemanfaatan perusahaan serta pekerja lokal awalnya menjadi tantangan tersendiri. Namun kami terus melakukan pembinaan dan pelatihan, misalnya melalui coaching clinic,” bebernya.

GOKPL yang beroperasi di Sorong, Fakfak dan Bintuni juga memfasilitasi vendor lokal agar terdaftar dalam sistem pengadaan CIVD yang dikelola SKK Migas. Menurut Fitra, kegiatan ini efektif memberdayakan penyedian barang dan jasa milik warga setempat.

Sementara itu, KKKS lainnya yaitu Petrogas menunjukkan inisiatif kerja sama dengan perusahaan dalam negeri, yakni Konsorsium PT Trimitra Wahana Sukses-PT Wellindo Perigi Energi terkait uji coba EAOR (Electrical Assisted Oil Recovery).

Uji coba ini dilakukan dengan sistem ‘no cure no pay‘. Peralatan EAOR dihubungkan dengan kepala sumur dari 2 sumur, yaitu satu sumur katoda (producer) dan sumur anoda (injector). Kriteria keberhasilannya didasarkan pada kenaikan (gain) minyak di sumur katoda. Jika uji coba ini berhasil, maka akan menjadi inovasi baru dalam upaya meningkatkan produksi minyak.

Writer: IriantiEditor: Irianti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *