PT Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim dalam kegiatan bersama masyarakat, memanen sayur-sayuran organik di Kebun Klayas, Kampung Klayas, Kabupaten Sorong.
Sayuran organik tersebut ditanam oleh warga khususnya ibu-ibu dan karang taruna, yang ada di Kampung Klayas.
Dimana dalam prosesnya, ibu-ibu dan karang taruna mendapat pendampingan mulai dari pembibitan, perawatan sampai penanaman dilakukan bersama perwira pertiwi PT Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim.
Area Manager Com, Rel, CSR & Comp PT Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim Dodi Yapsenang mengatakan, kegiatan panen sayuran organik merupakan yang pertama kalinya Kampung Klayas melaksanakan panen serentak di tahun 2023.
“Hari ini kami bersama warga Kampung Klayas yang mengelola kebun sayur organik, melaksanakan panen sayuran. Sangat bahagia rasanya, hasil panen yang dihasilkan yaitu sawi organik yang sangat segar dan tumbuh dengan baik,” ungkapnya, Minggu (16/4).
Menurut Dodi, warga Kampung Klayas sangat bersemangat dalam kegiatan pertanian ini. Harapannya, warga Kampung Klayas terus mandiri dengan kegiatan pertaniannya.
“Warga Kampung Klayas sama sekali tidak menggunakan bahan kimia untuk menyuburkan ataupun merawat tanaman sayuran yang mereka tanam. Jadi ini memamg sangat bagus dan hasilnya sangat organik,” ujar Dodi Yapsenang.
Hasil panen sayur organik, sambungnya, sebagian dijual ke perusahaan disamping itu juga dikonsumsi sendiri oleh warga.
“Saya berharap panen hari ini bisa memicu warga bersama pemuda karang taruna, untuk lebih giat lagi menanam sayuran organik. Tadi juga kami mengajak warga untuk sebelum menjual sayurnya dibersihkan dahulu, agar memiliki tampilan yang menarik bagi para pembelinya,” imbuhnya.
Ditambahkan Dodi, kedepan pihaknya akan memvariasikan sayuran agar memiliki produk pertaniannya bervariasi lagi.
“Saya mengimbau masyarakat untuk terus semangat dan mengembangkan pertanian di Kampung Klayas,” harapnya.
Sementara itu, salah satu pemuda Kampung Klayas yang juga merupakan Koordinator kegiatan pertanian Sandy Maifun menceritakan, jenis sayuran yang dipanen hari ini adalah sawi organik.
“Kami ini menanam dan beri pupuk organik dari ampas sagu. Sebelumnya kami sudah diajari Kilang Kasim untuk membuat pupuk organik, jadi kami pakai untuk tanaman ini supaya subur, tanpa ada campuran bahan kimia. Jadi sayuran yang kami hasilkan ini benar-benar sehat dan organik,” ujar Sandi.
Menurutnya, kegiatan pertanian di Kampung Klayas merupakan bagian dari usaha ketahanan pangan. Dengan menanam sayur sendiri, kebutuhan pangan warga menjadi lebih terjamin, warga tidak perlu lagi berjalan jauh untuk mencari sayur di hutan. Selain itu, kegiatan pertanian juga dapat mengurangi tingkat pengangguran serta menjadi potensi pengembangan perekonomian. Dengan bertani, warga juga memiliki kegiatan positif serta hasil pertanian yang dijual dapat menghidupi keluarga.
Hal senada disampaikan salah satu anggota pertanian Eva Katumlas. Dikatakannya, kegiatan pembibitan serentak oleh Kilang Kasim pertama kali di Bulan Februari.
“Setelah itu kami didampingi, cara tanam sayuran dipantau hingga akhirnya panen. Karena kami ini belum mengerti bagaimana bertani, sehingga perlu pendampingan. Tetapi hasil panen sayur hari ini semakin membuat kami yakin, kalau bertani itu mudah dan memberikan hasil,” pungkas Eva.