Berita  

8.660 KK di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Alami Kemiskinan Ekstrim

Kepala Dinas Sosial Kota Sorong Fauji Fattah mengatakan, sebanyak 8.660 kepala keluarga di Kota Sorong, Papua Barat Daya, mengalami kemiskinan ekstrim

Kepala Dinas Sosial Kota Sorong Fauji Fattah mengatakan, sebanyak 8.660 kepala keluarga di Kota Sorong, Papua Barat Daya, mengalami kemiskinan ekstrim.

“Berdasarkan data yang kami terima dari Menko PMK melalui Bappeda Kota Sorong, sebanyak 8660 kepala keluarga atau 42.402 jiwa di Kota Sorong masuk dalam kategori kemiskinan ekstrim,” ungkapnya disela-sela rapat koordinasi terkait rencana verifikasi data kemiskinan ekstrim, yang berlangsung di Kantor Walikota Sorong, Jumat (14/4).

Kepala Dinas Sosial Kota Sorong Fauji Fattah

Lanjut Fauji, banyak faktor atau kategori dalam kemiskinan ekstrim, diantaranya MCK di rumah tidak layak dan lantai rumahnya masih berupa tanah.

“Kami Dinas Sosial dalam waktu dekat akan melakukan verifikasi faktual di lapangan untuk mendapatkan data yang valid, terkait data kemiskinan ekstrim di Kota Sorong yang kami terima dari Menko PMK. Ini dilakukan untuk mengecek langsung apakah data yang diberikan Menko PMK ini semua valid atau tidak,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Kadis Sosial juga menyatakan data yang diterima dari Menko PMK sifatnya masih global. Oleh karena itu, dirinya belum tahu pasti angka kemiskinan ekstrim di Kota Sorong terbanyak ada di kelurahan atau distrik mana.

“Langkah yang akan kami lakukan setelah melakukan verifikasi data dan mendapatkan data yang riil, yaitu kami akan keroyok semua dengan OPD terkait. Karena sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo yaitu sebelum tahun 2024 harus menzerokan kemiskinan ekstrim. Tahun 2024, kemiskinan ekstrim di Kota Sorong harus di zerokan,” imbuhnya.

Ditambahkannya, untuk melakukan verifikasi faktual di lapangan, pihaknya akan menggandeng para pendamping PKH kelurahan yang ada di Dinas Sosial.

“Kami baru lakukan verifikasi faktual sekarang karena baru terima data dari Menko PMK. Secara teknis data itu diambil dari mana kami tidak tahu, tugas kami hanya melakukan verifikasi faktual di lapangan,” pungkasnya.

Writer: IriantiEditor: Irianti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *