Berita  

Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Tambrauw Sebanyak 5.200 Jiwa

Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Perencanaan Desa dan Pembangunan Perbatasan Hoiruddin Hasibuan mengatakan, di Provinsi Papua Barat Daya, tingkat kemiskinan tertinggi ada di Kabupaten Tambrauw dengan capaian 3,45 persen jauh diatas capaian nasional sebesar 2,09 pada tahun 2022

Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Perencanaan Desa dan Pembangunan Perbatasan Hoiruddin Hasibuan mengatakan, di Provinsi Papua Barat Daya, tingkat kemiskinan tertinggi ada di Kabupaten Tambrauw dengan capaian 3,45 persen jauh diatas capaian nasional sebesar 2,09 pada tahun 2022.

“Dibandingkan dengan jumlah penduduk total pada cakupan wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Papua Barat Daya, tingkat kemiskinan tertinggi ada di Kabupaten Tambrauw dengan capaian 3,45 persen jauh diatas capaian nasional sebesar 2,09 pada tahun 2022. Dengan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tambrauw mencapai 5.200 jiwa,” ungkap Hoiruddin Hasibuan saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Otonomi Khusus 2024 dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah RKPD 2024 Provinsi Papua Barat Daya, yang berlangsung di Vega Hotel Sorong, Selasa (4/4).

Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Perencanaan Desa dan Pembangunan Perbatasan Hoiruddin Hasibuan, foto: Yanti/BalleoNEWS

Lanjutnya, untuk Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Maybrat, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Sorong dan Kota Sorong juga masih memiliki tingkat kemiskinan yang sangat tinggi diatas pencapaian nasional.

“Seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Papua Barat Daya perlu menjadi fokus perhatian, karena memiliki jumlah penduduk miskin terbesar dan proporsi penduduk miskin yang tinggi. Sehingga menunjukkan indikasi adanya kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut,” tegasnya.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad menyatakan, untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Provinsi Papua Barat Daya maka Pemerintah Provinsi sudah membuat program yang disebut PAITUA atau perlindungan hari tua.

Kata Pj Gubernur, dalam program ini akan diberikan bantuan tunai langsung kepada setiap manula atau orangtua usia 65 tahun keatas.

Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad, foto: Yanti/BalleoNEWS

“Jadi bagi yang berusia 65 tahun keatas, pemerintah akan berikan bantuan tunai langsung satu bulan sebesar Rp 250.000. Saya sudah minta bupati dan walikota untuk berkolaborasi, dimana 150.000 dari provinsi dan 100.000 dari kabupaten dan kota,” bebernya.

Dengan adanya program paitua, kata Musa’ad, diharapkan angka kemiskinan di Provinsi Papua Barat Daya bisa diturunkan.

Writer: IriantiEditor: Irianti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *