Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad meminta agar, marwah Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat Daya harus dijaga.
“MRP Papua Barat Daya masih baru dan belum terkontaminasi. Oleh karena itu, saya minta agar marwah MRP Papua Barat Daya harus dijaga,” ungkap Pj Gubernur Papua Barat Daya saat meninjau langsung Kantor Sementara MRP PBD, di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Sorong, Senin (6/11/2023).
Dijelaskannya, anggota MRP yang akan dilantik nanti harus paham tentang tugas dan fungsi MRP. Karena MRP sebenarnya merupakan lembaga yang luar biasa dan satu-satunya yang ada di dunia itu ada di tanah Papua.
“Tugas utama dari MRP adalah bagaimana memberikan proteksi perlindungan terhadap OAP, menjaga kerukunan antar umat beragama dan bagaimana melindungi hak-hak perempuan,” bebernya.
MRP, sambungnya, sebenarnya lebih banyak berbicara aspek-aspek struktural. Seperti memberikan pertimbangan dan persetujuan terhadap calon gubernur dan calon wakil gubernur OAP, memberikan pertimbangan dan persetujuan terhadap rancangan peraturan daerah khusus (raperdasus) serta memberikan pertimbangan dan persetujuan terhadap perjanjian kerjasama yang memanfaatkan sumber daya atau hak ulayat dari masyarakat adat.
“MRP juga bisa membatalkan peraturan daerah kabupaten dan kota yang tidak memperhatikan perlindungan atau hak-hak orang asli Papua. Hanya selama ini MRP banyak masuk ke ranah politik,” tegasnya.
Menurut Pj Gubernur, karena MRP Papua Barat Daya ini baru dan belum terkontaminasi, maka dari awal harus diberikan penguatan terhadap anggota MRP Papua Barat Daya yang terpilih nanti supaya mereka paham betul tugas dan wewenangnya.
“Didalam sini nanti ada tim ahli yang bertugas untuk memberikan arahan yang tepat, jangan sampai dari awal sudah melenceng-melenceng. Anggota MRP Papua Barat Daya harus masuk dalam koridor yang menjadi tugas dan kewenangannya. Marwah dari MRP Papua Barat Daya harus dijaga, karena ini merupakan lembaga kebanggaan kita dan hanya satu-satunya yang ada di dunia,” imbuhnya.
Pj Gubernur Papua Barat Daya juga berharap MRP Papua Barat Daya bisa menjadi model untuk MRP lainnya yang ada di tanah Papua.
“Tugas MRP ini sangat mulia sekali, cuma yang menjadi pertanyaan bisa efektif atau tidak. Kita aparatur atau pegawai pemerintah yang ada disini hanya sebagai suporting, untuk mengefektifkan dan memperkuat MRP supaya bisa berfungsi dengan baik,” pungkasnya.