Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Papua Barat Daya memperingati Hari Bidan Internasional 2025 sekaligus HUT pertama IBI Provinsi Papua Barat Daya dan HUT IBI ke-74, digelar di Kota Sorong, Sabtu (23/8/2025).
Ketua Dewan Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Papua Barat Daya Bdn Anita Rohani Wariaka menegaskan, pentingnya peran bidan sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Hal itu disampaikan pada puncak peringatan HUT ke-74 IBI yang dirangkaikan dengan Hari Bidan Internasional tahun 2025, sekaligus perayaan HUT pertama IBI Papua Barat Daya.
Dalam sambutannya, Anita menyampaikan bahwa tema nasional tahun ini, “Peran Strategis Bidan dalam Memenuhi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan di Setiap Kondisi Krisis Menuju Indonesia Emas 2045”, sangat relevan sekaligus mendesak untuk terus diperjuangkan.
“Bidan dengan kapasitas, empati dan pengabdian telah menjadi garda terdepan dalam memastikan perempuan di seluruh pelosok negeri tetap mendapatkan hak atas layanan kesehatan, bahkan dalam kondisi krisis kemanusiaan, bencana alam, maupun pandemi,” ujarnya.
Ia menambahkan, selama lebih dari tujuh dekade, IBI konsisten memperjuangkan profesionalisme, perlindungan, dan kesejahteraan anggota sekaligus meningkatkan mutu pelayanan kebidanan di Indonesia.
Berbagai kegiatan sosial, seminar ilmiah, pelayanan kesehatan masyarakat hingga kampanye kesehatan telah dilakukan sepanjang 2025 sebagai bagian dari rangkaian peringatan.
Anita juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh mitra, termasuk Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, BKKBN, organisasi profesi, sektor swasta, dan masyarakat luas yang selama ini mendukung profesi bidan.
“Kolaborasi yang kuat akan memperkuat sistem pelayanan kesehatan yang inklusif, responsif, dan berkeadilan gender,” tegasnya.
Menurutnya, bidan memiliki peran penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui pelayanan kesehatan primer, sekunder, hingga tersier, serta keterlibatan aktif dalam kemitraan bersama masyarakat.
Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Dinas Kesehatan, Hansen Maikel Suu, menyampaikan selamat ulang tahun ke-74 kepada seluruh keluarga besar Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan menegaskan pentingnya peran bidan dalam pembangunan kesehatan, khususnya di Papua Barat Daya.
Ia menekankan bahwa tema peringatan tahun ini, “Peran Strategis Bidan dalam Memenuhi Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan di Setiap Kondisi Krisis Menuju Indonesia Emas 2045”, sangat relevan dengan tantangan kesehatan saat ini.
“Bidan bukan hanya tenaga medis, tetapi garda terdepan dalam memastikan hak kesehatan perempuan, anak, dan keluarga terpenuhi, bahkan di tengah kondisi krisis,” ujarnya.
Menurutnya, bidan memiliki peran strategis dalam mencegah dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi, memberikan pelayanan kesehatan reproduksi yang aman dan berkesinambungan, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan seksual dan reproduksi.
Gubernur juga menyoroti tantangan di Papua Barat Daya, mulai dari kondisi geografis, keterbatasan fasilitas, hingga keberagaman sosial budaya. Meski demikian, ia yakin dedikasi para bidan mampu menghadirkan layanan kesehatan hingga ke pelosok negeri.
Pemerintah daerah, lanjutnya, berkomitmen meningkatkan pemerataan tenaga kesehatan termasuk bidan ke daerah terpencil, memperkuat kapasitas, serta mendorong sinergi pemerintah, organisasi profesi, dan masyarakat.
“Momentum ke-74 ini harus menjadi pengingat bahwa peran bidan bukan hanya soal medis, tetapi juga menyangkut masa depan bangsa. Perempuan sehat, anak yang lahir selamat, dan keluarga sejahtera adalah fondasi menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (**)