Berita  

Kadis Sosial PPPA PBD Harap Taraf Hidup Pengrajin Mama Papua Meningkat Usai Ikut Pelatihan di Bali

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat Daya Beatriks Msiren menutup secara resmi kegiatan pelatihan menganyam dan pengolahan limbah kerang mama-mama Papua, Jumat malam (22/11/2024).

Pantauan media ini, kegiatan penutupan yang berlangsung di Big Garden Corner, Kota Denpasar, tampak meriah dan penuh dengan suasana keakraban. Dimana para peserta yang berasal dari Provinsi Papua Barat Daya ini dihibur dengan berbagai macam tari-tarian Bali.

Diantaranya Tari Sekar Jagad, Tari Burung Cenderawasih dan Tarian Api. Selain itu, ada juga penampilan Tari Arbony Raja Ampat dari para peserta yang berasal dari Kabupaten Raja Ampat.

Tidak hanya itu, seluruh peserta pelatihan yang kebanyakan mama-mama Papua ini juga dihibur dengan penampilan live musik dari salah satu band terkenal di Bali.

“Pertama saya ucapkan terima kasih kepada para narasumber dan instruktur, yang telah memberikan bimbingan dan ilmu kepada para peserta,” ucap Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat Daya Beatriks Msiren.

Menurut Beatriks, pengetahuan yang diberikan selama pelatihan temtunya menjadi bekal yang sangat berharga bagi para peserta, untuk mengembangkan keterampilan dan meningkatkan taraf hidup mereka.

Provinsi Papua Barat Daya, sambung Kadis Sosial PBD, merupakan provinsi termuda di Indonesia. Dimana Provinsi Papua Barat Daya memiliki 5 program prioritas, diantaranya Program Pendidikan Dokter (Prodikter), Beasiswa Generasi Emas (Bis Gemas), Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Berdaya Ekomas), Jaminan Seribu Hari Kehidupan (Jambu Hidup) dan Program Hari Tua (Paitua).

Kepala Dinas Sosial PPPA Papua Barat Daya Beatriks Msiren, foto: Yanti/BalleoNews

Dijelaskan Beatriks, Program ketiga yaitu pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah salah satu program prioritas Provinsi Papua Barat Daya yang bersinergi dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dalam rangka pengembangan ekonomi masyarakat.

“Program ini yang telah dilaksanakan beberapa hari di Bali dan diikuti oleh mama-mama Papua yang merupakan pengrajin anyaman dan kerang serta organisasi perempuan, tujuannya untuk menurunkan angka kemiskinan. Melalui pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi keluarga,” ujarnya.

Kepala Dinas Sosial PPPA PBD lantas mengingatkan kepada para peserta, bahwa pelatihan ini hanyalah awal dari perjalanan panjang.

“Tantangan yang sesungguhnya adalah bagaimana kita bisa mengaplikasikan ilmu ini di kehidupan nyata. Terus belajar dan berinovasi untuk terus meningkatkan kualitas produk, serta memperluas jangkauan pemasaran. Jangan pernah ragu untuk mencoba dan jangan takut gagal,” harap Kadis Sosial PPPA Papua Barat Daya.

“Saya juga mendorong agar hasil karya dari pelatihan ini dapat dijadikan peluang usaha yang mampu membuka lapangan kerja baru. Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat Daya siap memberikan dukungan dan pendampingan lanjutan agar kalian dapat berkembang lebih baik,” imbuhnya.

Melalui kegiatan penutupan, Kepala Dinas Sosial PPPA PBD juga mengatakan, dirinya akan mengupayakan untuk membantu peralatan penunjang bagi mama-mama Papua pengrajin anyaman dan kerang.

Sementara itu, mama pengrajin kerang dari Raja Ampat Federika Helena Rumaropen mengucapkan terima kasih, kepada Kepala Dinas Sosial PPPA Papua Barat Daya yang telah memberikan kesempatan kepada dirinya dan juga puluhan peserta lainnya mengikuti kegiatan pelatihan di Bali, Denpasar.

“Saya pribadi dan teman-teman mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat Daya beserta jajaran, karena telah membawa kami ke Bali untuk mengikuti pelatihan. Kami bersyukur sekali karena setelah mengikuti pelatihan, kami lebih tahu tentang cara membuat berbagai hiasan dari kerang khususnya,” pungkasnya.

Federika berharap, kegiatan pelatihan ini bisa terus berlanjut agar mama-mama pengrajin dari Papua Barat Daya semakin pintar dalam membuat hiasan dari kerang dan anyaman bambu.

“Kami juga berharap Ibu Kepala Dinas Sosial kedepan bisa memberikan kami bantuan peralatan, khususnya untuk pengrajin kerang. Karena selama ini kami terkendala peralatan,” harapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *