Panitia seleksi (Pansel) menyerahkan nama-nama calon anggota Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat Daya (MRP PBD) yang telah diplenokan, kepada Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad, Sabtu (17/6).
Penyerahan hasil pleno tersebut, dilakukan Ketua Panitia Seleksi Hanike Monim yang disaksikan anggota pansel dan juga panitia pengawas seleksi calon anggota MRP PBD, yang berlangsung di Kantor Gubernur PBD.
Ketua panitia seleksi Hanike Monim mengatakan, penyerahan hasil pleno calon anggota MRP PBD kepada Pj Gubernur PBD merupakan tahapan akhir proses pemilihan.
“Dua tahapan yang dilalui yaitu tahap persiapan dan pelaksanaan seleksi, sudah 100 persen dilaksanakan,” ungkap Ketua Pansel.
Diakui Hanike, dalam proses seleksi calon anggota MRP PBD terdapat banyak kekurangan dan kinerja belum terlaksana dengan baik, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan.
“Namun demikian, apapun yang dihasilkan merupakan hasil musyawarah dan pertimbangan dari panitia berdasarkan peraturan yang digunakan. Kami sudah tetapkan dan tidak akan merubah keputusan panitia. Yang kami serahkan hari ini, adalah berita acara penetapan calon terpilih anggota MRP PBD 2023-2024,” tandasnya.
Kemudian Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad menyatakan, dirinya sangat bersyukur karena proses pemilihan anggota MRP PBD sudah selesai.
“Tugas pemerintah provinsi setelah menerima hasil dari pansel dan panitia pengawas, maka selanjutnya kita akan melakukan verifikasi dan validasi untuk memastikan semua proses berjalan sesuai prosedural dan taat asas,” ujarnya.
Pemerintah, sambungnya, berterima kasih kepada pansel dan masyarakat yang telah menyampaikan aspirasi dan keluhannya. Dimana hal tersebut menjadi penting, karena menjadi dasar bagi Pemprov untuk melakukan verifikasi dan validasi sebelum diteruskan ke Presiden melalui Mendagri.
“Oleh karena itu, saya menyampaikan kepada semua pihak sabar dan menunggu, ini belum final dan masih dalam proses. Tahapan masih berjalan, di divisi ada tahapan verifikasi dan validasi begitu juga ditingkat pusat,” tegasnya.
Dirinya, kata Musa’ad, selalu menegakkan aturan. Dimana jika semua dilakukan prosedural dan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku, berarti itu sudah final.
“Sabar menunggu, apa yang nantinya diputuskan Presiden melalui Mendagri, maka semua harus bisa menerima. Karena seleksi ini melalui penjaringan yang paripurna dan bertingkat-tingkat,” imbuhnya.
Dalam seleksi anggota MRP PBD, sambungnya, akan dilakukan dengan teliti dan mencermati dengan baik.
“Jangan berandai-andai dan berasumsi, jangan mengkrediskitkan sebelum proses final. Bukan tidak mungkin yang sudah lolos dari panitia tidak bisa berubah. Karena penelitian dan pencermatan dilakukan bertingkat-tingkat. Karena provinsi baru, kita ingin yang duduk di MRP adalah yang terbaik. Kepada semua calon untuk percayakan hasil kepada pemerintah, karena akan diajukan ke tingkat pusat untuk di koreksi,” tambah Musa’ad.
Ditambahkannya, apapun keputusan nanti maka semua pihak harus legowo, karena ini merupakan sebuah perjuangan.
“Kalau ada yang belum bisa masuk di MRP, berarti ada rencana lain yang Tuhan berikan untuk kita. Masih banyak jalan dan ruang lain, untuk berjuang dan berkontribusi membangun Provinsi Papua Barat Daya. Ini bukan satu-satunya jalan untuk berkontribusi membangun Papua Barat Saya. Kita masih butuh kontribusi dan pemikiran dari semua pihak agar provinsi ini bisa lebih maju kedepan,” tegasnya.
Pj Gubernur PBD tidak lupa memberikan apresiasi dan ucapan berterima kasih kepada pansel dan panitia pengawas, yang telah bekerja keras dan kemudian menghasilkan calon anggota MRP Provinsi Papua Barat Daya.
“Saya juga menyampaikan terima kasih kepada panitia di tingkat kabupaten dan kota yang juga telah berkontribusi, untuk menghasilkan calon-calon terpilih. Saya juga sampaikan terima kasih kepada komponen masyarakat, itu menjadi bagian dari dinamika dan perhatian pemerintah. Apa yang disampaikan menjadi masukan bagi pemerintah dan membuat pemerintah lebih teliti lagi,” tandasnya.