Selain melakukan penambangan di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, PT Gag Nikel juga melakukan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) yang ada di kawasan Ring 1, Ring 2 dan Ring 3 perusahaan.
Office Manager Sorong PT Gag Nikel Ruddy S Sumual mengatakan, ada 8 pilar program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan PT Gag Nikel untuk Kabupaten Raja Ampat.
Yaitu di bidang pendidikan, kesehatan, peningkatan pendapatan riil/pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial dan budaya, pembentukan kelembagaan, pengelolaan lingkungan dan infrastruktur.
“Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat kita lakukan di Pulau Gag yang menjadi Ring 1 perusahaan. Kemudian di Distrik Waigeo Barat Kepulauan yang masuk dalam Ring 2 serta di Ibu Kota Waisai dan Ibu Kota Sorong, yang masuk dalam Ring 3 perusahaan,” ungkap Ruddy dalam Media dan LSM Gathering PT Gag Nikel Tahun 2025, di Bali, Sabtu (1/2/2025).
Menurutnya, dari 8 pilar program PPM, diturunkan menjadi 69 program. Dimana dari 69 program yang direncanakan di tahun 2024, terdapat 4 highlight program kerja PPM PT Gag Nikel di tahun 2024.
Untuk bidang pendidikan, paparnya, PT Gag Nikel membuat program pengembangan literasi sekolah bekerja sama dengan lembaga yang berpengalaman terkait dengan bidang pendidikan, yakni PT Inuma. Perusahaan yang bergerak di bidang pendampingan guru, anak dan orang tua.
Dimana PT Inuma memfasilitasi anak-anak sekolah yang ada di Kampung Manyaifun dan Pulau Gag dengan gadget. Walaupun di Manyaifun jaringan tidak bagus, tapi anak-anak sekolah disana bisa belajar dengan gadget.

“Terobosan ini cukup luar biasa berhasil, dulu bahkan banyak anak yang sudah di kelas 5 dan kelas 6 belum bisa baca. Tapi sekarang dengan adanya pendampingan dari kami kerjasama dengan PT Inuma, banyak anak-anak mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 sudah bisa baca,” ujarnya.
Ruddy mengatakan, program pengembangan literasi sekolah menjadi program unggulan PT Gag Nikel yang akan terus dikembangkan dan diperluas. Hal ini agar anak-anak yang ada di Pulau Gag juga bisa pintar, sehingga mereka bisa bersaing dan berkompetisi dengan Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Papua Barat Daya.
Selain itu, sambung Ruddy, PT Gag Nikel juga melakukan program pengembangan home industri minyak kelapa. Dimana pihaknya telah membangun rumah produksi dan memberikan pelatihan pada pengelola atau produsen minyak kelapa ‘Kobe Oser’ di Kampung PAM.
“Kami juga melakukan program pengembangan usaha mikro masyarakat kampung, dengan menyediakan stand produk UMKM yang dikelola oleh kelompok binaan di Bandara DEO Sorong,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, PT Gag Nikel juga melaksanakan program pengelolaan sampah terpadu masyarakat Kampung Gag.
Dengan semangat menuju ‘Gag Green Island’, tambahnya, maka pihaknya melakukan riset jumlah produksi sampah, sosialisasi dan kegiatan Jumat Bersih secara rutin.
“Terkait dengan kelompok binaan usaha mikro masyarakat, itu menjadi highlight kami juga di tahun 2024 dan akan tetap dilanjutkan di 2025,” pungkasnya.