Koordinator Hubungan Masyarakat Badan Pengurus Pusat Suku Tehit (BINASKET) se-Tanah Papua Melkianus Krimadi menegaskan, Badan Pengurus Pusat Suku Tehit (BINASKET) se-Tanah Papua mendukung Yosep Saflembolo untuk mewakili suku besar Tehit di DPRP Provinsi Papua Barat Daya jalur Otsus.
Dikatakan Melkianus, Yosep Saflembolo merupakan salah satu dari tiga nama yang diusulkan Dewan Adat Sorong Selatan ke Kesbangpol Provinsi Papua Barat Daya untuk mengikuti seleksi calon anggota DPRP Provinsi Papua Barat Daya jalur Otsus.
“Kami lembaga besar Binasket se-tanah papua seratus persen mendukung Yosep Saflembolo, untuk maju menjadi anggota DPR Provinsi Papua Barat Daya jalur pengangkatan,” tegas Melkianus Krimadi kepada awak media, Selasa (31/12/2024).
Menurut Melkianus, Badan Pengurus Pusat Suku Tehit (BINASKET) se-Tanah Papua tidak pernah mendukung atau mengusulkan kandidat lain dari Kabupaten Sorong Selatan yang maju dalam seleksi DPR Provinsi Papua Barat Daya jalur pengangkatan.
“Kalau ada yang mengatasnamakan lembaga dan memberikan dukungan kepada kandidat lain, itu tidak benar,” ujarnya.
Selanjutnya sehubungan dengan pernyataan dari Pdt Leonard Yarollo yang secara terang-terangan memberikan dukungan kepada George Karel Dedaida atas nama Lembaga Binasket, kata Melkianus, itu adalah hal yang salah dan keliru.
“Badan Pengurus Binasket se-Tanah Papua tidak pernah memberikan dukungan kepada saudara Dedaida. Kalau Pendeta Leonard Yarollo memberikan dukungan kepada saudara Dedaida sebagai calon DPR Provinsi Papua Barat Daya jalur pengangkatan, itu mungkin secara pribadi,” tegasnya.
Menurutnya, dari hasil musyawarah Dewan Adat Sorong Selatan merekomendasikan tiga nama. Diantaranya Yosep Saflembolo dari LMA Tehit, George Karel Dedaida dari LMA Imekko dan Yehuda Boltal dari LMA Wamoka.
“Apapun yang terjadi harus Yosep Saflembolo masuk DPR Provinsi Papua Barat Daya jalur pengangkatan, untuk mewakili suku besar Tehit,” pintanya.
Dibeberkan Melkianus, dari suku besar Imekko sudah ada perwakilan di DPR Provinsi Papua Barat Daya dari Partai PDI-P, dari suku nusantara yang mendiami Kabupaten Sorong Selatan juga sudah ada perwakilan di DPR Provinsi dari Partai PKB dan juga dari Wamoka sudah ada perwakilan di Provinsi. Namun pihaknya dari Suku Besar Tehit belum ada perwakilan di Parlemen Provinsi.
Oleh karena itu, Melkianus Kremadi meminta kepada Pj Gubernur Provinsi Papua Barat Daya, Pj Sekda Provinsi PBD dan terutama Pansel Anggota DPR Provinsi Papua Barat Daya jalur pengangkatan untuk melihat suku Tehit sebagai salah satu suku yang juga ikut mengawal dan memperjuangkan kehadiran Provinsi Papua Barat Daya.
“Semua jabatan di Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya kami Suku Tehit tidak dapat, kami diam saja. Tapi satu ini saja, kami minta Yosep Saflembolo diterima di DPR Provinsi jalur pengangkatan untuk mewakili Suku besar Tehit di tanah Papua, itu saja cukup,” harapnya.
Lanjut Koordinator Bidang Humas Binasket se-Tanah Papua, Pj Gubernur Papua Barat Daya, Pj Sekda terutama kepada panitia seleksi DPR Provinsi Papua Barat Daya harus bisa menjaga keseimbangan seluruh masyarakat yang berada di Provinsi Papua Barat Daya.
Tokoh Intelektual Kabupaten Sorong Selatan ini menambahkan, kehadiran Provinsi Papua Barat Daya tidak lepas dari perjuangan panjang sosok Flasi dari Suku besar Tehit yang merupakan bagian dari Tim Deklarator Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya.
“Kami Suku Tehit juga masuk dalam Tim Deklarator Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya. Tapi kenapa kemarin pelantikan pejabat eselon II, III dan IV, keluarga Decky Asmuruf saja yang diakomodir masuk dalam pemerintahan. Sedangkan keluarga Flasi sebagai suku besar Tehit tidak diakomodir,” tegas Melkianus.
“Kami keluarga besar suku Tehit melalui bapak Flasi juga turut mengawal proses pemekaran Provinsi Papua Barat Daya sebagai Tim Deklarator, bukti hukumnya ada. Saudara kami Ketua DRPD Provinsi Papua Barat Piter Konjol dan Kepala Suku Tehit Provinsi Papua Barat Daya Luter Krimadi juga ikut mengawal proses perjuangan pemekaran Provinsi Papua Barat Daya. Kami minta tolong diperhatikan ini,” imbuhnya.
Ditambahkan Melki, Suku besar Tehit juga punya hak di Provinsi Papua Barat Daya, karena mereka juga ikut berjuang dalam pemekaran. Oleh sebab itu, dirinya memimta agar Suku Tehit juga diperhatikan.
“Kami juga ikut berjuang. Kenapa kami tidak diperhatikan,” pungkas Melki.