Penjabat Wali Kota Sorong Bernhard Eduard Rondonuwu mengumpulkan semua Pimpinan OPD, 10 Kepala Distrik hingga 41 Kepala Kelurahan di lingkungan Pemkot Sorong, di Gedung LJ Kompleks Kantor Walikota Sorong, Jumat (16/8/2024).
Hal ini dilakukan Bernhard dalam rapat koordinasi yang dipimpinnya, tepat dihari pertamanya berkantor sebagai Penjabat Wali Kota Sorong.
Ada lima permasalahan utama yang terjadi di Kota Sorong, yang dibahas dalam rapat koordinasi tersebut. Yaitu mengenai banjir, sampah, kemiskinan ekstrem, kriminalitas.dan stunting.
Penjabat Wali Kota Sorong Bernhard mengatakan, dalam menangani masalah tersebut, maka dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan masyarakat.
“Tanpa dukungan penuh dari para kepala distrik dan kepala kelurahan, upaya pemerintah tidak akan maksimal. Kepala distrik dan kepala kelurahan adalah ujung tombak dalam melayani masyarakat,” ujarnya.
Bernhard menyatakan, kesuksesan program-program Pemerintah sangat bergantung pada peran aktif mereka di lapangan. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi yang erat dan komunikasi yang intensif antar semua pihak.
“Dukungan dan partisipasi dari para kepala distrik dan kelurahan, akan sangat menentukan keberhasilan program-program yang direncanakan,” tegasnya.
Selain itu, Penjabat Wali Kota Sorong juga menekankan agar senantiasa memperbarui data terkait stunting dan kemiskinan ekstrem di wilayah masing-masing.
Oleh karena itu, Pj Wali Kota Sorong memerintahkan agar data stunting dan kemiskinan ekstrem terus diupdate secara berkala di grup WhatsApp pemerintahan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan program, selalu terkini dan akurat.
“Dengan data yang terupdate, pemerintah dapat merespons masalah dengan lebih cepat dan tepat sasaran. Selain itu, komunikasi yang efektif melalui grup WhatsApp dapat mempercepat proses koordinasi antar instansi terkait,” imbuhnya.
Untuk bisa mengetahui langsung apa penyebab Kota Sorong sering kebanjiran, Penjabat Walikota Sorong akan mengunjungi distrik dan kampung yang memiliki potensi banjir dalam waktu dekat. Kunjungan ini dilakukan untuk menganalisis langsung masalah dan hambatan, yang dihadapi di setiap wilayah.
“Dengan turun langsung ke lapangan, saya harapkan dapat menemukan solusi konkret yang sesuai dengan kondisi masing-masing daerah. Selain itu, kunjungan ini juga saya harapkan dapat meningkatkan semangat kerja dari aparat pemerintahan setempat dalam mengatasi masalah banjir,” pungkasnya.