Tokoh pencetus pemekaran Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya, mengapresiasi Bupati Sorsel Samsudin Anggiluli karena memberikan kesempatan kepada anak Tehit, untuk maju bertarung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) mendatang.
Tokoh pencetus Kabupaten Sorsel Marthen Saflesa mengatakan, pernyataan Bupati di beberapa kali kegiatan yang menegaskan akan memberikan kesempatan kepada orang Tehit untuk bertarung pada Pilkada.
“Saya lihat pernyataan dari Bupati Sorong Selatan Syamsudin Anggiluli terkait mendorong orang Tehit untuk maju di Pilkada, saya memberikan apresiasi dan minta untuk dijaga dan harus dikawal,” ungkap Marthen, saat ditemui di Teminabuan, Rabu (3/4/2024).
Ia melanjutkan, sekarang sudah waktunya untuk orang Tehit memimpin negerinya sendiri. Sehingga siapa yang akan dipersiapkan untuk maju oleh Bupati nantinya, diharapkan semua mendukung langkah tersebut.
“Kita orang Tehit semestinya harus bersatu dan mendukung kandidat yang baru, untuk memimpin sorong selatan lima tahun ke depan,” ujarnya.
Ia mengatakan, berdasarkan sejarah penyebaran agama Kristen, pendeta dari Ambon membawa agama tersebut masuk pertama melalui Inanwatan sehingga Bupati Sorsel pertama merupakan putra Ambon Oto Gudel Ihalauw.
“Kalau kita bicara mengenai sejarah persiapan penyebaran agama Kristen, maka pertama kali dibawah masuk oleh Pendeta dari Ambon ke Inanwatan. Maka bupati kedua sorsel berasal dari Imekko, yakni Samsudin Anggiluli, maka bupati berikutnya harus orang Tehit,” tegasnya.
Marthen menambahkan, putra-putri terbaik Tehit memiliki kemampuan yang sama dengan orang lain. Maka patut diberikan kepercayaan untuk memimpin Sorsel.