Sorong – BPJS Kesehatan terus memperkuat upaya promotif dan preventif melalui berbagai kegiatan edukasi kesehatan. Salah satunya diwujudkan melalui Sosialisasi Aplikasi Mobile JKN yang dipadukan dengan pemeriksaan skrining IVA dan Pap Smear, bekerja sama dengan Ikatan Istri Karyawan Bank Mandiri (IIKBM).
Kegiatan ini digelar pada Selasa (25/11) di Aula Bank Mandiri Sorong dan mendapat antusiasme tinggi dari anggota komunitas serta pegawai perempuan Bank Mandiri.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sorong, Pupung Purnama, menegaskan pentingnya peran badan usaha dalam meningkatkan literasi kesehatan di lingkungan kerja.
Menurutnya, edukasi berkala dapat memperkuat budaya hidup sehat dan produktif di kalangan pekerja dan keluarganya.
“BPJS Kesehatan terus mendorong pemanfaatan layanan digital melalui Aplikasi Mobile JKN serta memperkuat program promotif dan preventif, termasuk pemeriksaan skrining kesehatan. Kegiatan hari ini menjadi upaya nyata kolaborasi untuk memperluas akses informasi dan layanan kesehatan yang mudah, cepat, dan efisien,” ujarnya.
Pada sesi sosialisasi, peserta mendapat paparan mengenai berbagai fitur unggulan dalam Mobile JKN, seperti pendaftaran antrean online fasilitas kesehatan, pengecekan status kepesertaan, riwayat pelayanan, perubahan data, pembayaran iuran, telekonsultasi, hingga pencarian lokasi fasilitas kesehatan terdekat.
Layanan digital ini diharapkan membuat peserta JKN dapat mengakses layanan kesehatan tanpa harus menghabiskan waktu panjang di fasilitas pelayanan.
Disesi berikutnya, edukasi kesehatan disampaikan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Demetrius Gomer Tindi, Sp.OG, yang menekankan pentingnya skrining IVA dan Pap Smear sebagai langkah deteksi dini kanker serviks. Ia menjelaskan bahwa kanker serviks masih menjadi ancaman serius bagi perempuan, terlebih karena sering tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.
“Pemeriksaan IVA dan Pap Smear penting dilakukan secara rutin, terutama bagi perempuan yang telah aktif secara seksual. Jika ditemukan sejak dini, peluang kesembuhan sangat tinggi. Pemeriksaan ini juga ditanggung penuh oleh Program JKN sesuai prosedur, sehingga tidak ada alasan untuk menunda,” jelas dr Gomer.
Ia menambahkan, rasa takut, malu dan minimnya pengetahuan kerap menjadi hambatan bagi perempuan untuk melakukan pemeriksaan. Oleh karena itu, edukasi berkesinambungan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan keberanian perempuan dalam menjaga kesehatannya.
Kegiatan yang berlangsung interaktif ini mendapat respons positif dari para peserta. Banyak di antara mereka yang langsung mendaftarkan diri untuk mengikuti skrining setelah mendapatkan pemahaman lebih mendalam mengenai pentingnya deteksi dini.
BPJS Kesehatan Cabang Sorong berharap kegiatan serupa dapat terus digalakkan, baik di lingkungan badan usaha maupun komunitas lainnya, guna mendorong masyarakat lebih peduli pada kesehatan, aktif melakukan deteksi dini, dan memanfaatkan layanan digital yang telah disediakan. (*)













