Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar bagi anak balita, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengisian Kartu Kembang Anak (KKA).
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Mariat, Kota Sorong, Jumat (28/11/2025), diikuti oleh Tenaga Kader KB dari kabupaten/kota se-Provinsi Papua Barat Daya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Papua Barat Daya, dr. Jan Pieter Kambu, menegaskan Kartu Kembang Anak merupakan instrumen penting dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara berkala.

Menurutnya, KKA bukan sekadar alat administrasi, tetapi menjadi indikator untuk mengetahui apakah perkembangan fisik maupun kognitif anak sesuai dengan tahapan usianya.
“Kartu Kembang Anak bukan hanya pencatatan, tetapi di dalamnya kita bisa menilai perkembangan fisik, motorik, kognitif, hingga perilaku sosial anak. Jika ada indikasi stunting atau keterlambatan perkembangan, orang tua dapat segera berkonsultasi ke Puskesmas,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, penggunaan KKA juga menjadi bagian penting dalam upaya pencegahan stunting.
Instrumen ini mencakup penilaian motorik kasar, motorik halus, komunikasi pasif dan aktif, kecerdasan, sosial, hingga kemampuan menolong diri sendiri.
Pelatihan ini juga menjadi sarana peningkatan kapasitas bagi kader Bina Keluarga Balita (BKB), khususnya dalam penggunaan KKA untuk mengontrol perkembangan anak.

Selain melengkapi Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang digunakan di posyandu, KKA diharapkan dapat mengoptimalkan pemantauan tumbuh kembang balita secara lebih terstruktur.
Sementara itu, Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Petrus Meokbun, menegaskan bimtek ini diselenggarakan untuk memastikan para kader memahami cara pengisian KKA dengan benar. Hal ini penting mengingat rentang usia 0–72 bulan merupakan periode emas perkembangan anak.
“KKA mencakup berbagai aspek penting, mulai dari motorik, kecerdasan, komunikasi, hingga kemampuan sosialisasi. Kami berharap melalui kegiatan ini, kader dapat meningkatkan keterampilan dalam pengisian KKA serta mampu mendampingi keluarga dalam memantau tumbuh kembang anak,” ujarnya.

Dengan terselenggaranya bimtek ini, diharapkan pengetahuan dan keterampilan kader KB dalam pencatatan perkembangan anak semakin meningkat.
Selain itu, kegiatan ini juga mendorong kesadaran orang tua untuk lebih aktif memantau pertumbuhan anak, sehingga setiap potensi masalah perkembangan dapat terdeteksi lebih dini dan segera ditangani.













