Sorong – Kegiatan Pendidikan Kader Perempuan Bangsa di Papua Barat Daya resmi dibuka dengan pesan kuat tentang pentingnya kehadiran perempuan dalam ruang-ruang pengambilan kebijakan.
Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa Nihayatul Wafiroh menegaskan, perempuan harus berani mengambil peran strategis di dunia politik agar kebijakan yang lahir semakin berpihak pada kepentingan perempuan.
Nihayatul berharap, pendidikan kader (dikbar) ini menjadi titik awal lahirnya perempuan-perempuan hebat di Papua Barat Daya yang kelak siap berkontestasi dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2029 maupun 2031.
“Target kita, paling tidak 10 persen kader yang ikut dikbar bersedia maju sebagai calon legislatif. Itu sudah luar biasa. Kita ingin perempuan Papua Barat Daya bukan hanya penonton, tetapi menjadi penentu arah kebijakan,” tegasnya saat membuka Pendidikan Kader Perempuan Bangsa, di Provinsi Papua Barat Daya, Senin (17/11/2025).

Ketua DPW Perempuan Bangsa Papua Barat Daya, Tati Tirtawati, menegaskan bahwa pendidikan kader ini bukan sekadar ruang belajar. Tetapi merupakan proses membangun kekuatan kolektif perempuan sebagai agen perubahan.
“Pendidikan kader ini adalah ruang strategis untuk membekali kita dengan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran politik serta sosial. Perempuan Papua Barat Daya tidak hanya menjadi simbol, tetapi penggerak perubahan dari kampung hingga parlemen,” ujarnya.
Menurutnya, pendidikan kader ini menjadi titik awal untuk membangun kesadaran bersama bahwa perempuan mampu berdiri, berlari dan mewujudkan mimpi-mimpi politiknya.
PKB, kata Tati, akan mengawal proses itu hingga tujuan tercapai.
Sementara itu, Ketua DPW PKB Papua Barat Daya, Abdullah Gazam, menyampaikan kebanggaannya terhadap penyelenggaraan pendidikan kader khusus perempuan ini. Ia menegaskan bahwa PKB berkomitmen serius memberi ruang peningkatan kapasitas bagi perempuan.
“Pendidikan ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah bukti bahwa PKB menaruh perhatian khusus pada pengembangan sumber daya manusia, terutama perempuan,” kata Gazam.

Ia menambahkan, PKB percaya pada kesetaraan hak politik antara laki-laki dan perempuan, sehingga perempuan juga harus mendapatkan dukungan yang sama untuk tampil sebagai pemimpin.
Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, menyambut baik penyelenggaraan pendidikan kader tersebut. Menurutnya, Perempuan Bangsa memiliki peran vital sebagai wadah pembinaan kader perempuan yang cerdas dan berintegritas.
“Daerah ini membutuhkan lebih banyak perempuan tampil sebagai pemimpin, pendamping masyarakat dan penggerak perubahan sosial. Pembangunan tidak dapat optimal tanpa partisipasi aktif perempuan di semua lini,” ujar Nausrau.
Ia berharap, para peserta memperkuat pemahaman terhadap nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah, prinsip kebangsaan PKB, serta kemampuan advokasi dan komunikasi kebijakan publik yang berpihak pada masyarakat.
Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, tambahnya, siap berkolaborasi dengan partai politik dan sayap organisasinya untuk memperluas literasi politik dan meningkatkan kualitas SDM perempuan di daerah.
Melalui kegiatan ini, Perempuan Bangsa Papua Barat Daya menegaskan komitmennya untuk menjadi ruang pengkaderan strategis dalam melahirkan perempuan yang siap menyuarakan kepentingan masyarakat, baik di eksekutif maupun legislatif.
Kegiatan dikbar ini diharapkan menjadi gerakan nyata bahwa perempuan Papua Barat Daya bukan hanya pelengkap demokrasi, tetapi penentu kebijakan dan penggerak perubahan.













