Dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat terkait persoalan-persoalan pembangunan yang ada, Zeth Kadakolo Anggota DPR Provinsi Papua Barat Daya daerah pemilihan (Dapil) 3 Kabupaten Sorong melakukan kegiatan reses pada masa sidang 1 tahun 2025.
Kegiatan reses Ketua Komisi 1 DPR Provinsi Papua Barat Daya ini berlangsung di 3 tempat. Yakni di Kampung Malagasi, Kabupaten Sorong pada Sabtu 29 Maret 2025, Distrik Sayosa, Kabupaten Sorong pada 4 April 2025 dan di Kampung Rafi, Kabupaten Sorong pada 7 April 2025.
Anggota DPR Provinsi Papua Barat Daya Zeth Kadakolo mengatakan, DPR memiliki 3 fungsi yaitu legislasi, anggaran dan pengawasan.
Dimana kegiatan reses itu, kata Zeth, merupakan pelaksanaan tugas dan kewajiban seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam perannya sebagai wakil rakyat, sesuai dengan amanat pasal 81 UU Nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD pasal 108 dan pasal 161 tahun 2014 tentang pemerintah daerah.

“Tujuan saya melakukan reses yaitu untuk menyerap dan menghimpun aspirasi dan pengaduan masyarakat. Aspirasi dari masyarakat akan saya tampung dan tindaklanjuti. Ini merupakan pertanggungjawaban secara moral dari saya wakil rakyat,” ungkap Zeth Kadakolo.
Dalam kegiatan reses di tiga tempat tersebut, masyarakat menyampaikan sejumlah aspirasi dan pengaduan kepada anggota DPRP PBD Zeth Kadakolo.
Berikut sejumlah aspirasi dari masyarakat di Kampung Malagasi, Distrik Sayosa dan Kampung Rafi, Kabupaten Sorong:
1. Masyarakat meminta Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya memprogramkan pemasangan jaringan listrik untuk seluruh distrik dan kampung di Makbon dan di Distrik Sayosa Raya
2. Masyarakat meminta kepada pemerintah untuk memberikan bantuan bahan bangunan besi dan semen, untuk pembangunan rumah Pastori Jemaat di Kampung Malagasi
3. Masyarakat Distrik Sayosa meminta agar kelanjutan proses pemataran Kabupaten Malamoi, agar segera direalisasikan, apabila ada pemekaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Sehingga Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya segara menindaklanjuti hal itu
4. Masyarakat juga meminta penyelesaian tapal batas antara Kabupaten Sorong dan Kabupaten Tambrauw
5. Masyarakat meminta agar dibangun perumahan untuk pegawai di Distrik Sayosa. Sebab saat ini tidak ada rumah untuk pegawai, sehingga banyak pegawai yang tidak betah tinggal untuk melaksanakan tugasnya karena tidak memiliki tempat tinggal
6. Masyarakat meminta bantuan bopa volly dan net serta baju volly dan gitar untuk menunjang kegiatan pemuda-pemudi di Kampung Malagasi

Melihat sejumlah aspirasi dari masyarakat, anggota DPRP Papua Barat Daya Zeth Kadakolo menyatakan, Pemerintah Daerah perlu mempertimbangkan kondisi fisik infrastruktur yang ada terutama penerangan jalan.
“Pemerintah Daerah juga perlu memperhatikan nomor registrasi pada Distrik Sayosa. Tapal batas antara dua kabupaten perlu diperhatikan kembali, penyelesaian ganti rugi tanah yang bermasalah perlu diperhatikan,” bebernya.

Selain itu, kata Zeth, bantuan pembangunan rumah pegawai dan bantuan untuk nelayan dan alat olahraga akan diusulkan kepada pemerintah.
“Bantuan beasiswa bagi mahasiswa yang tidak mampu akan diusulkan kepada Pemerintah Daerah. Kemudian para sarjana yang mencari pekerjaan namun belum mendapatkan, akan dipertimbangkan,” pungkas Zeth Kadakolo.