Maybrat — Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Maybrat menggelar Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) bertema “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga” di Lapangan Ikuf, Kampung Jitmau, Distrik Aitinyo Raya.
Kegiatan yang berlangsung pukul 15.40–18.05 WIT ini dipimpin Pdt. Ev. Sefanya Yeuwun dan diikuti sekitar 500 peserta dari berbagai denominasi gereja, tokoh masyarakat, serta unsur pemerintah dan aparat keamanan.
Digelar menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, KKR ini tidak hanya menjadi ruang persekutuan rohani, tetapi juga wadah memperkuat toleransi, persaudaraan dan stabilitas sosial di Kabupaten Maybrat.
Ketua FKUB Maybrat Pdt. Yance Sikirit, S.Th menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah, TNI/Polri, pemuka agama dan masyarakat atas dukungan terhadap penyelenggaraan kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa keluarga merupakan pusat pembentukan kasih dan pengharapan bagi masyarakat.
Pdt Yance juga mengimbau warga, agar bijak dalam menyikapi berbagai isu, provokasi dan hoaks yang kerap beredar menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Ia meminta masyarakat menjadi pribadi yang cerdas dan tidak mudah terpengaruh informasi yang berpotensi memecah belah kerukunan.
Wakil Bupati Maybrat Ferdinando Solossa, S.E., dalam sambutannya menegaskan, pemerintah daerah mendukung penuh kegiatan KKR karena berperan penting dalam mempererat hubungan antarwarga serta memperkuat keamanan dan ketertiban.
Ia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi menjelang 1 Desember, serta tetap menjaga situasi kondusif di lingkungan masing-masing. “Mari kita jaga keamanan, hindari minuman keras, perkuat poskamling, dan jangan terpengaruh hoaks yang dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Wakil Bupati juga mengajak masyarakat, mengutamakan toleransi antarumat beragama dan menghargai setiap perayaan serta tradisi keagamaan.
Menutup kegiatan, Wakil Bupati bersama para tokoh masyarakat menyerukan komitmen kolektif untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan hingga akhir tahun 2025.
Masyarakat diminta tidak terpengaruh provokasi, isu liar, maupun opini yang dapat memecah persatuan, serta bersama-sama menolak peredaran minuman keras yang kerap menjadi pemicu gangguan kamtibmas.
KKR FKUB Maybrat ini diharapkan menjadi momentum memperkuat iman, mempererat persaudaraan lintas denominasi, serta menjaga keharmonisan sosial di tengah masyarakat. (*)













