Berita  

Bank Indonesia Dorong Transformasi Digital Lewat QRISTAL Kasuari 2025

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Papua Barat secara resmi membuka Festival Ekonomi dan Keuangan Digital QRISTAL Kasuari 2025 yang berlangsung di Gedung Lambert Jitmau, Kota Sorong, Kamis (20/11/2025).

Pembukaan ini sekaligus menandai dimulainya rangkaian kegiatan selama tiga hari, yang dipusatkan di dua lokasi, yakni Gedung Lambert Jitmau dan Halaman Kantor Wali Kota Sorong.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat Sonaji mengatakan, penyelenggaraan QRISTAL Kasuari 2025 merupakan upaya KPwBI Papua Barat untuk mempercepat perluasan pemanfaatan pembayaran digital, meningkatkan literasi sistem pembayaran, sekaligus mendorong transformasi ekonomi berbasis teknologi di Papua Barat Daya.

“Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki mandat untuk menjaga kelancaran, efisiensi, keamanan, dan keandalan sistem pembayaran yang menjadi fondasi aktivitas ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, BI terus mendorong layanan pembayaran digital berdasarkan prinsip CEMUMUAH—Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Andal—agar seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan kemudahan bertransaksi.

Sonaji menjelaskan, inovasi sistem pembayaran terus berkembang, seperti QRIS Cross Border yang kini dapat digunakan di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Jepang.

Selain itu, BI juga telah meluncurkan QRIS Tap pada 14 Maret 2025, fitur transaksi tanpa perlu memindai kode QR, yang kini banyak digunakan di sektor transportasi dan perdagangan ritel.

Kinerja digitalisasi di Papua Barat Daya tercatat menunjukkan akselerasi yang kuat. Hingga September 2025, volume transaksi QRIS meningkat lima kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Jumlah merchant tumbuh 25,63 persen, sementara Kota Sorong menjadi pusat aktivitas pembayaran digital dengan kontribusi volume transaksi mencapai 68 persen.

Nilai transaksi QRIS di Kota Sorong juga meningkat tiga kali lipat, dengan volume transaksi hampir lima kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Data tersebut menunjukkan meluasnya adopsi pembayaran digital di daerah tersebut, didukung oleh pertumbuhan pengguna maupun pelaku usaha.

Ia menekankan, digitalisasi turut memberikan manfaat besar bagi tata kelola pemerintahan. Transaksi pajak serta retribusi daerah melalui kanal nontunai semakin mempermudah masyarakat, meningkatkan transparansi, mempercepat penerimaan daerah, serta meminimalisasi potensi kebocoran.

Bank Indonesia Dorong Transformasi Digital Lewat QRISTAL Kasuari 2025, foto: Yanti/BalleoNews

QRISTAL Kasuari 2025 menghadirkan berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi sistem pembayaran digital, workshop, kompetisi digital, digital experience zone, bazar UMKM berbasis QRIS, hingga kegiatan kesehatan dan olahraga seperti fun run, fun walk, zumba, donor darah, dan pemeriksaan kesehatan.

Seluruh rangkaian kegiatan tersebut dirancang untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap manfaat transaksi digital, mendorong penggunaan pembayaran nontunai yang aman dan efisien, serta meningkatkan kapasitas pelaku usaha dalam memanfaatkan teknologi keuangan.

QRISTAL Kasuari juga menjadi momentum penting dalam memperkuat ekosistem pembayaran digital di Papua Barat Daya melalui sinergi Bank Indonesia, pemerintah daerah, industri keuangan, akademisi, UMKM, serta komunitas.

Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, dalam sambutannya menegaskan masyarakat kini hidup pada era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, di mana teknologi berkembang sangat cepat dan memengaruhi seluruh aspek kehidupan.

“Di era ini, kita dituntut untuk dapat mengintegrasikan teknologi ke dalam kehidupan kita dengan cara yang lebih cerdas, manusiawi, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Menurutnya, digitalisasi membuka peluang besar untuk meningkatkan kualitas layanan publik dan efisiensi pemerintahan, sekaligus mendorong daya saing daerah. Sektor keuangan menjadi salah satu yang paling pesat bertransformasi, ditandai dengan berbagai inovasi sistem pembayaran seperti QRIS yang telah menjadi game changer nasional sejak diluncurkan pada 2019.

Berdasarkan data BI, volume transaksi QRIS nasional pada 2024 meningkat 237,3 persen. Tren serupa terjadi di Papua Barat Daya, di mana hingga September 2025 volume transaksi meningkat lima kali lipat dan jumlah merchant tumbuh 25,63 persen.

“Kota Sorong menjadi wilayah dengan kontribusi terbesar, mencapai 68 persen volume transaksi QRIS. Nilai dan volume transaksinya terus melonjak signifikan dari tahun ke tahun,” tambahnya.

Ia menilai Papua Barat Daya masih memiliki potensi besar untuk meningkatkan adopsi transaksi nontunai, sekaligus mendorong literasi digital masyarakat. Digitalisasi dinilai mampu mempercepat arus transaksi, meningkatkan pencatatan keuangan UMKM, hingga membuka peluang usaha baru.

Selain itu, digitalisasi pembayaran pemerintah daerah melalui QRIS dan kanal nontunai diyakini dapat meningkatkan transparansi, menghilangkan potensi pungutan liar, dan mengoptimalkan pendapatan daerah.

Festival QRISTAL Kasuari 2025 diharapkan dapat menjadi katalis bagi percepatan budaya pembayaran digital di Papua Barat Daya. Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, transformasi digital di daerah ini diharapkan berlangsung lebih merata, berkelanjutan, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *