Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Papua Barat Daya Halasson Fransisco Sinurat diharapkan, dapat meniru gaya koboy dari kepemimpinan Menteri Keuangan Purbaya.
“Kami dari Forum Pengawal Perjuangan Rakyat Papua Barat Daya menaruh harapan dan menyarankan, pak Sinurat untuk meniru gaya koboy dari kepemimpinan Menteri Keuangan Purbaya,” ujar Ketua Forum Pengawal Perjuangan Rakyat (FOPERA) Papua Barat Daya Amus Yanto Ijie kepada BalleoNews, Kamis (16/10/2025).
Dikatakan Yanto, FOPERA dari awal telah menyoroti tentang tata kelola keuangan di Provinsi Papua Barat Daya, yang berdampak pada lambatnya penyerapan APBD yang sampai saat ini baru mencapai 35 persen.
“Menteri Keuangan Purbaya kerja cepat. Kami berharap pak Sinurat juga bisa bekerja cepat dan tepat, untuk membelanjakan dan merealisasikan APBD kita,” harapnya.
Selain itu, Yanto juga mengharapkan agar dalam birokrasi pengelolaan keuangan tidak berbelit-belit dan kalau bisa dipercepat atau dipermudah.

“Kehadiran pak Sinurat diharapkan memberikan harapan baru bahwasanya tata kelola perencanaan, pelaksanaan dan juga pelaporan keuangan di Papua Barat Daya jauh lebih baik dari yang kemarin,” tegasnya.
Menurut Ketua FOPERA, Kepala BPKAD PBD adalah orang baru di provinsi ini dan harusnya beradaptasi dengan situasi disini. Provinsi PBD, katanya, hadir karena ada tim yang juga ikut memperjuangkan hadirnya Provinsi Papua Barat Daya.
“Mereka juga harus mendapat bagian yang baik di provinsi ini, supaya tidak ada kesenjangan dan juga gangguan-gangguan dapam penyelenggaraan pemerintahan,” imbuhnya.
Meskipun demikian, kata Yanto, FOPERA tetap memberikan dukungan penuh kepada Halasson Fransisco Sinurat dalam jabatannya sebagai Kepala BPKAD PBD.
“Kami menunggu kerja cepat dan kerja nyata dari Kepala BPKAD, untuk melayani masyarakat dan juga membantu merealisasikan belanja daerah yang sampai saat ini masih 35 persen. Supaya ekonomi di daerah bisa berjalan baik, masyarakat sejahtera dan pemerintahan berjalan baik,” bebernya.
“Kita yakin pemerintahan gubernur ini bisa membawa dampak yang positif bagi masyarakat, apabila belanja APBD berjalan baik, tepat waktu, tepat sasaran dan jangan lagi ada uang yang tertimbun atau tertumpuk di bank. Jangan lagi ada Silpa yang banyak, kalau bisa Silpa tahun ini berkurang dibandingkan tahun lalu,” pungkas Amus Yanto Ijie.