Berita  

Pemkot Sorong Kucurkan Anggaran Rp 1,675 Miliar untuk Program Bantuan Stimulan Rumah Swadaya

Sebanyak 65 kepala keluarga (KK) di Kota Sorong menerima Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS) Tahun Anggaran 2025, Kamis (2/10/2025).

Bantuan diserahkan langsung Wali Kota Sorong Septinus Lobat, bertempat di halaman Kantor Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Sorong.

Penyerahan Bantuan Stimulan Rumah Swadaya kepada 65 kepala keluarga di Kota Sorong, foto: Yanti/BalleoNews

Wali Kota Sorong Septinus Lobat mengatakan, program bantuan stimulan rumah swadaya tidak hanya sebatas bantuan materi. Akan tetapi juga menjadi dorongan, agar masyarakat berperan aktif dalam memperbaiki kualitas hidup.

“Rumah bukan hanya tempat berlindung, tetapi juga tempat membangun kehidupan, mendidik anak-anak dan menumbuhkan kebahagiaan keluarga,” ujar Septinus Lobat.

Wali Kota Sorong berharap, penerima bantuan stimulan rumah swadaya tidak melihat besar kecilnya jumlah bantuan.

Penyerahan Bantuan Stimulan Rumah Swadaya kepada 65 kepala keluarga di Kota Sorong, foto: Yanti/BalleoNews

“Bantuan ini sebagai wujud perhatian dan kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan dasar masyarakat,” imbuhnya.

Orang nomor 1 di Kota Sorong ini juga menambahkan, melalui program BSRS, kesejahteraan masyarakat Kota Sorong dapat terus meningkat seiring dengan terwujudnya rumah layak huni bagi keluarga penerima manfaat.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Sorong Andreas Adii menjelaskan, Tahun 2025, sebanyak 65 Kepala Keluarga yang tersebar di 20 kelurahan menerima bantuan stimulan rumah swadaya.

Penyerahan Bantuan Stimulan Rumah Swadaya kepada 65 kepala keluarga di Kota Sorong, foto: Yanti/BalleoNews

“Bantuan yang diberikan dua puluh lima juta per KK, terdiri dari dua puluh juta untuk bahan bangunan dan lima juta untuk upah kerja,” rincinya.

Lanjut Andreas, total anggaran yang dikucurkan untuk program BSRS tahun anggaran 2025 sebanyak Rp 1,675 miliar. Dimana anggaran tersebut bersumber dari APBD induk sebesar Rp 1,4 miliar dan perubahan sebesar Rp 275 juta yang berasal dari Dana Otonomi Khusus (Otsus).

“Program ini merupakan upaya pemerintah dalam mendukung masyarakat mewujudkan rumah layak huni, melalui prinsip swadaya dan gotong royong,” paparnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *