Status Bandara DEO Sorong sudah ditingkatkan menjadi Bandara Internasional.
Sehubungan dengan hal tersebut, Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu mengambil langkah-langkah strategis untuk mendukung operasional Bandara Internasional DEO Sorong.
“Kita di daerah sudah mulai mengambil langkah-langkah untuk mendukung Bandara Internasional itu benar-benar operasional,” ujar Elisa Kambu saat ditemui di Kantor Gubernur PBD, Senin (15/9/2025).
Menurutnya, untuk menjadi Bandara Internasional, maka banyak hal yang harus dibenahi. Misalnya harus ada tempat untuk bagian Imigrasi, Karantina, Bea Cukai dan juga UPBU.
“Karena ruang terminal di Bandara DEO saat ini masih terbatas, jadi kita coba konsolidasi. Yang bisa kita kerjakan maka kita kerjakan, kita berbenah sama-sama. Semua pihak siap mendukung upaya-upaya dan apa yang kita persiapkan sebagai operasional, sehingga status Bandara Internasional bisa benar-benar diterapkan,” ujarnya.
Dengan adanya perubahan status menjadi Bandara Internasional, Gubernur PBD berharap wisatawan yang ingin datang ke Raja Ampat tidak lagi harus lewat Jakarta, Bali atau Manado. Tapi kalau bisa langsung ke Sorong, untuk menghemat biaya.
Selain itu, kata Elisa, Bandara DEO Sorong juga didorong untuk menjadi embarkasih haji.
“Untuk jangka pendek, kita dorong embarkasih haji disini. Karena runway kita belum bisa cukup untuk pesawat Aibus berbadan besar masuk, maka calon jamaah haji berangkatnya tetap dari Makassar, namun tidak bermalam di Asrama Haji disana dan mereka langsung pindah pesawat. Kita juga berjuang untuk peningkatan perpanjangan runway,” tandasnya.
